Radar Istana-Kayong Utara –Menjelang pembukaan tahun anggaran 2025, perhatian publik kembali tertuju pada rencana-rencana proyek fisik Pe...
Radar Istana-Kayong Utara
–Menjelang pembukaan tahun anggaran 2025, perhatian publik kembali tertuju pada rencana-rencana proyek fisik Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Di tengah desakan efisiensi anggaran, masyarakat dan pengamat mengingatkan agar setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar tepat sasaran—bukan sekadar formalitas serapan anggaran atau ladang “buru paket” tim sukses.
Jangan sampai terjadi seperti pada pemerintahan sebelum nya, dimana sejumlah titik jalan di pusat kota hingga sekitar area pemukiman warga kerap menjadi ajang “galian cacing” dan pengerjaan trotoar atau bahu jalan yang Menurut salah satu tokoh masyarakat Kayong Utara, proyek semacam ini minim manfaat.
"Dari tahun ke tahun, ada saja proyek galian di area dekat perkebunan dan pemukiman warga. Tidak jelas urgensinya,parit apa yang digali,dgn total anggaran bisa mencapai milyaran rupiah tapi hanya bermanfaat untuk beberapa bulan saja, karena setelahnya parit-parit tersebut akan tertutup kembali seperti semula.
Efisiensi berarti prioritaskan perbaikan jalan yang benar-benar rusak, air bersih yang bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak,jembatan-jembatan rusak,jalan-jalan tanpa jembatan permanen, layanan kesehatan dan banyak lagi yang jauh lebih penting dari sekedar galian cacing,trotoar,taman kota yang masih bisa di tunda dan kegiatan lain nya yang tidak terasa dampaknya,” ujarnya.
Pengamat kebijakan publik lokal,Misransyah (24/4/25), menekankan pentingnya audit manfaat sebelum sebuah paket proyek disahkan.
Menurutnya,
"Bupati Kayong Utara harus turun langsung mengevaluasi rencana pembangunan.Pastikan setiap paket proyek melalui kajian kebutuhan masyarakat, bukan semata angka serapan anggaran di akhir tahun.”
Sindiran pedas pun dilontarkan soal tim sukses yang dikabarkan “memantau” daftar paket proyek yang bakal keluar, guna diburu sejak awal.
"Katanya ada timses yang sibuk mencocokkan rencana paket untuk dijadikan materi kampanye,biar saat musim politik tiba, bisa diklaim ‘kerja nyata’,” tutur sumber di internal salah satu ormas yang minta namanya disamarkan.
Menanggapi sorotan ini, Ketua NGO Gerakan Anti Siap Anti Korupsi Kabupaten Kayong Utara mendesak transparansi mutlak dan partisipasi publik dalam setiap tahap perencanaan.Rudi Hartono, Ketua NGO Gasak, menegaskan:
"Jangan biarkan proyek jadi ajang bagi segelintir orang untuk mengejar keuntungan. Audit manfaat dan keterbukaan informasi harus jadi prasyarat,Efisiensi sejati tercapai saat setiap dana publik memberi dampak nyata bagi seluruh warga.”Tutup nya
Hingga berita ini diturunkan, Pemkab Kayong Utara belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait daftar proyek 2025. Masyarakat menanti komitmen nyata, hentikan pola pembangunan yang sekadar kosmetik, dan wujudkan program yang benar-benar bermakna serta tepat sasaran.
Penulis:Abdul Khaliq
COMMENTS