Radar Istana.com - Simalungun. Pekerjaan pengolahan lahan dan pemeliharaan tanaman ulang (TU) sawit yang sebelumnya merupakan komoditi ka...
Radar Istana.com - Simalungun.
Pekerjaan pengolahan lahan dan pemeliharaan tanaman ulang (TU) sawit yang sebelumnya merupakan komoditi karet di Afdeling 1, PTPN III kebun Bangun, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diduga dalam pelaksanaannya menyimpang dari Standard Tanam Ulang (STU).
Pasalnya, belum 2 bulan setelah selesai dikerjakan ratusan tanaman sawit dilokasi replanting mengering daunnya dan hampir mati. Padahal pelaksanaan penanaman baru sekira bulan Nopember 2021 lalu selesai dilakukan.
Melihat kondisi ratusan tanaman sawit di areal replanting afdeling 1, PTPN III kebun Bangun mengering, menimbulkan kesan dan dugaan bahwa Managemen kebun Bangun tidak menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksana kerja dengan baik. Terkesan tutup mata tidak peduli terhadap dugaan kecurangan dan penyimpangan yang telah dilakukan rekanan saat penanaman bibit sawit hingga berdampak kering daun ratusan tanaman sawit.
Dikatakan salah seorang karyawan yang ditemui namun enggan disebutkan namanya, bahwa penyebab mengering dan matinya ratusan bibit sawit diareal replanting afdeling 1, PTPN III kebun Bangun diduga karena keteledoran pihak rekanan saat melakukan penanaman bibit sawit.
" Tidak berjalannya pengawasan dari pihak kebun Bangun yang terkesan lemah terhadap rekanan, selain penanaman sawit asal - asalan, polibeg bibit sawit banyak yang pecah karena dibanting waktu diturunkan dari truk angkutan dan dibawa menuju lubang tanam," sebutnya.
Terkait mengeringnya ratusan pohon bibit sawit di areal replanting afdeling 1, kebun Bangun, Sawal Asisten afdeling 1 belum dapat dikonfirmasi karena sedang mengikuti rapat dengan Manajer kebun Bangun.
" Asisten sedang mengikuti rapat dengan Manejer di kantor kebun, dan kami gak tau kapan selesainya," sebut salah seorang Kerani di kantor Afdeling 1.
Sedangkan salah seorang Kerani lainnya di ruangan tersebut mengatakan kepada media ini, bahwa penyebab mengeringnya bibit sawit di areal replanting afdeling 1 dikarenakan tidak adanya hujan saat penanaman.
" Sebaiknya tanaman sawit mengering di replanting afdeling 1 janganlah dipersoalkan, itu cuma karena tidak adanya hujan waktu penanaman, dan sudah ada orang media yang membeck up masalah itu," terangnya.
Mendengar penjelasan yang disampaikan salah seorang Kerani dikantor Afdeling 1 tersebut, Tim yang datang bersama media ini menilai bahwa penjelasan tersebut terkesan sebagai upaya menutupi kelemahan pengawasan pihak kebun Bangun yang tidak berjalan terhadap rekanan.
" Jika mengeringnya tanaman sawit di areal replanting dikarenakan tidak adanya hujan yang turun saat penanaman, tentunya seluruh tanaman sawit diareal replanting afdeling 1 itu sudah mengering seluruhnya, ini kan hanya sebagian saja, berarti kuat dugaan ada hal - hal yang salah saat penanaman," papar Tim.
Hingga diterbitkannya berita ini oleh Redaksi, Manejer PTPN III kebun Bangun belum dapat ditemui untuk dikonfirmasi.
(Sahriani)
COMMENTS