Radar Istana - Batu Bara. Pelaksanaan Program pengembangan Jaringan Perpipaan untuk Air Bersih di Desa Titi Merah, kecamatan Lima puluh Pe...
Radar Istana - Batu Bara.
Pelaksanaan Program pengembangan Jaringan Perpipaan untuk Air Bersih di Desa Titi Merah, kecamatan Lima puluh Pesisir, kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, bikin warga resah karena suplai air tidak maksimal.
Kondisi ini membuat warga setempat merasa kecewa dengan pelayanan pemerintah kabupaten Batu Bara yang di nilai tidak maksimal dalam memberikan pemenuhan kebutuhan air bersih buat warganya, Juma'at (12/11/2021).
Terkait pekerjaan pengadaan tender lelang pengembangan jaringan perpipaan Desa Titi Merah nomor kontrak di plank :1819676/PK- DAK/PPK SP/DPUPR-BB/ 2021 dengan nilai kontrak :RP 2.467.622.000, sumber dana APBD- DAK, Konsultan pengawas: CV Karya Vitaloka, Konsultan Pelaksana: CV Viola Cipta Maha Karya, oleh pihak-pihak kontraktor pemenang lelang.
Salah seorang warga Desa Titi Merah, Syamsiwarni kepada Media ini mengatakan, selama ini dirinya sangat senang dengan program pengembangan jaringan perpipaan air bersih dari Pemerintah ke rumah warga, dan berharap agar program tersebut bisa berjalan dengan baik sebab di rumahnya minim dengan air bersih.
“Awalnya saya sempat merasa senang karena air sempat keluar, tapi saat ini saya merasa kecewa dan resah karena pemenuhan air bersih kami belum maksimal. Sebagai warga deda Titi Merah kami tidak tau kemana lagi untuk menyampaikan keluhan ini, padahal pembenahan air untuk warga di bantu oleh pemerintah,” sebut Syamsiwarni.
Hal senada juga disampaikan Darwis, warga desa titi merah lainnya. Menurutnya, sejak distribusi air bersih di desa setempat mati total, untuk memenuhi kebutuhan mencuci dan memasak keluarganya memilih untuk mencari sumber air yang terdapat di mesjid terdekat.
Menurutnya, jika harus bayar air ke PDAM tidak masalah bagi kami, asalkan airnya lancar mengalir kerumah kami. Seharusnya ada solusi dari pemerintahan Batu Bara kepada warga, jangan hanya diam saja seakan tak ada masalah. Padahal warga sangat mengharapkan air bersih terlebih di tengah situasi pandemi covid-19 seperti ini tentunya berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan, tutupnya.
(Sahriani)
COMMENTS