Radar Istana - Batu Bara. Pengerjaan Proyek Peningkatan Infrastruktur pada ruas jalan Provinsi di Desa Medang dan Desa Nanas Siam, di Kec...
Radar Istana - Batu Bara.
Pengerjaan Proyek Peningkatan Infrastruktur pada ruas jalan Provinsi di Desa Medang dan Desa Nanas Siam, di Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, menuju Bandar Khalipah Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, UPTJJ Tanjung Balai, Penyedia jasa CV. Rimbah Kualuh, Konsultan Supervisi PT. Konsulindo Citra Ernala, menelan anggaran sebesar Rp. 11.315.442.700, bersumber APBD Sumut Tahun Anggaran 2021.
Proyek peningkatan ruas jalan yang menelan anggaran hingga milyaran rupiah tersebut dalam pelaksanaannya diperuntukkan untuk pengerjaan jalan Hotmik sepanjang 1000 meter di Desa Medang, dan sepanjang 1400 meter jalan Hotmik di Desa Nenas Siam serta pembuatan Tembok Penahan Tanah/Turap di kanan dan kiri jalan.
Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, bangunan Turap di Desa Medang mengalami roboh atau ambruk padahal bangunan tersebut baru selesai dikerjakan.
Menurut sumber media media ini, bangunan Turap yang masih dalam pengerjaan sering mengalami roboh dan ambruk. Diduga pengerjaan yang asal - asalan tidak menggunakan Pondasi, cerocok serta campuran Semen dan Pasir yang tidak berimbang menjadi penyebab mudahnya bangunan Turap roboh.
Pantauan Radar Istana dan Tim dilokasi pengerjaan Turap Desa Medang, Selasa (02/11/2021) tampak bangunan Turap sepanjang lebih kurang 15 meter di dua titik lokasi mengalami ambruk. Padahal bangunan Turap sedang dalam pengerjaan. Warga sekitar lokasi menyebutkan ini merupakan kali ketiga bangunan Turap roboh sedang dalam pengerjaan.
Diduga campuran semen dan pasir yang tidak sesuai atau berimbang menjadikan bangunan tidak berkualitas, serta susunan Batu Padas yang tegak lurus sejak dari bawah hingga keatas tanpa kemiringan juga menjadi faktor bangunan mudah roboh, sebut Jasmi Harahap ketua Umum LRKRI ditemui di lokasi.
Sementara Roberth Simanjuntak.SH Ketua Plh LPPNRI Kabupaten Batu Bara sembari melakukan pengukuran pada bangunan menyebutkan, bahwa ketinggian plasteran pada dinding Turap adalah 93 Centi meter, ketebalan 30 centi meter serta banyaknya keretakan serta plasteran yang Sompel.
Yang lebih disesalkan lagi terlihat bangunan Turap tidak sama lebarnya, dinding bangunan tidak sama ketebalannya, bergelombang berbelok - belok seperti ular sedang berjalan.
Proyek milyaran rupiah ini sepertinya kerjakan oleh pekerja yang tidak paham mekanisme bangunan serta minimnya pengawasan dari pihak Konsultan menyebabkan proyek tersebut terkesan Amburadul. Padahal dengan angaran belasan milyaran rupiah harusnya dikerjakan secara profesional, ungkap Roberth lagi.
Sedangkan ketua Lsm RCW Batu Bara Surya Dharma Samosir saat ditemui dilokasi menyebutkan menyesalkan adanya pengerjaan bangunan Turap jalan dan Hotmix yang terkesan asal - asalan.
, Pengerjaan bangunan ini terkesan asal - asalan dan Amburadul, ini dapat dianggap sebagai bentuk kejahatan kepada Negara dan Rakyat oleh Rekanan," sebut Samosir.
Lebihlanjut kata Samosir, sebagai upaya pencegahan dugaan tindak pidana korupsi diharapkan agar Komisi Pemberantasan Korupsi/KPK RI secepatnya melakukan pengawasan secara ketat pada proyek milyaran rupiah tersebut.
" KPK harus turun kelapangan untuk meninjau dan mengawasi pengerjaan bangunan ini, dan diharapkan dapat mencegah agar tidak terjadinya kerugian pada uang negara," tegas pria yang kerap disapa Samosir ini.
Hingga diterbitkannya berita ini, pihak Rekanan, PPK, PPTK dan Pengawas Konsultan belum dapat di temui dan di hubungi untuk dikonfirmasi.
(Sahriani)
COMMENTS