Tulangbawang-Radaristana.com Maraknya pembagian sembako Bantu Pangan Non Tunai (BPNT) yang beredar di seluruh provinsi yang ada di Ind...
Tulangbawang-Radaristana.com
Maraknya pembagian sembako Bantu Pangan Non Tunai (BPNT) yang beredar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, khususnya di kabupaten tulang bawang (Tuba) provinsi lampung yang berjulukan "Sai Bumi Nengah Nyapur'' tercinta ini banyak sekali penyimpangan. Sabtu (13/11/2021)
Hal tersebut terlihat dari pembagian sembako yang tidak sesuai dengan spek atau volume besaran yang di bagi, seperti yang di ketahui pembagiannya tersebut berupa Beras, Telur, Kentang, Kacang Tanah, PIR yang tidak lain cuma berkisar beberapa rupiah saja.
Seperti Beras yang tidak tau apa merek dari beras tersebut, yang tidak terlampir nama dan merek beras serta PT beras tersebut. disitu saja kita bisa menyimpulkan bahwa beras tersebut tidak ada kejelasan serta tidak tau asal - usul beras tersebut yang tidak memiliki nama serta PT. yang memproduksi beras tersebut.
Distributor dan pemasok sembako yang mengesup barang ke masing-masing E-warong yang ada di kabupaten tulang bawang tidak memperhatikan serta diduga asal-asalan dalam membagikan dan membeli sembako.
Seperti yang di sampaikan oleh salah satu Narasumber KPM berinisial S (37) yang merasa kurang puas dengan pembagian sembako kali ini karena menurutnya nominal yang di bagikan diduga kurang sesuai, apa lagi terlihat beras tidak ada merek sama sekali seperti beras murahan,"Keluhnya
Lanjutnya, Di harapkan kepada dinas terkait bisa menindak tegas para pemasok tidak hanya diam dan tidak bertindak serta tutup mata saja, bila mana memang dinas terkait tidak ada tindakan tersebut diduga Dinas terkait main mata kepada distributor.
Dengan anggaran yang cukup lumayan fantastis yang di bagikan dari kementerian sosial, di saluran kepada dinas sosial dan di turun kan kepada masyarakat bisa jadi tidak sesuai dengan spek atau volume besaran yang di tentukan.
Tidak hanya sampai situ saja, adanya penarikan biaya plastik di bulan sebelumnya dengan berpariasi di masing-masing E-warong ada yang di minta 2 ribu, 5 ribu serta 6 ribu dengan dalih membayar uang plastik,"Beber salah satu narasumber KPM yang tidak mau disebutkan namanya. (Red)
COMMENTS