, Pematangsiantar,Radar istana Risbon Sinaga kepala bidang (Kabid) dinas Sosial kota Pematangsiantar menyesalkan sikap masyarakat sebagai p...
,Pematangsiantar,Radar istana
Risbon Sinaga kepala bidang (Kabid) dinas Sosial kota Pematangsiantar menyesalkan sikap masyarakat sebagai penerima bantuan telah mengisukan menerima beras yang tidak layak dikonsumsi dan menduga warung rekanan memanipulasi harga.
Sikap kesal itu diucapkan Risbon sinaga kepada hariandjakarta diruang kerjanya ketika dimintai tanggapan. Selasa (23/11/21)
Risbon sinaga mengatakan, Saya bukan membela pemilik warung yang menjadi rekanan, mungkin saja dari 1000 sak beras yang akan disalurkar satu diantaranya mengalami kerusakan, apakah itu harus langsung dipilarkan ! Seharusnya itu dikembalikan dan minta di ganti. Karena kerja sama warung dengan kilang kan ada. Karena kalau di lapor ke warung kan bisa di ganti, ucap Risbon
Yang anehnya lagi, masyarakat tersebut mengatakan timbangan beras yang diterimanya hanya 10kg, Namun setelah pegawai turun kelapangan untuk kroscek kebenaranya, masyarakat itu mengakui kalau timbangan beras 15kg, bukan 10 kg.
Risbon kembali memaparkan bahwa uang langsung turun dari kementerian bukan melalui dinas sosial, namun dinas sosial dipungsikan untuk memonitoring, contohnya pada penentuan harga, itu dilakukan berdasarkan harga pasar (eceran). Dan pada setiap warung yang telah dihunjuk sebagai rekanan dalam penyaluran harus ditempel harga pasar yang ditanda tangani oleh Dinas Koperasi dan Pasar berdasarkan harga pasar setiap harinya. Gunaya agar masyarakat mengetahui harga sembako yang diterimanya dan menyesuaikan dengan jumlah uang yang diterima dari pemerintah.
Risbon juga mengatakan akan melakukan pencopotan terhadap rekanan apabila melakukan penyimpangan dalam penyaluran, dan berharap kepada masyarakat sebagai penerima bantuan apabila menerima sembako yang diangap tidak layak komsumsi sebaiknya mengembalikan dan meminta ganti kepada warung sebagai penyalur, karena itu sudah perjanjian antara dinas dengan rekanan penyalur.
Penulis, Robinsar silaban
COMMENTS