ASN/Guru SMKN Samatiga Jadi Kotban Perampokan OTK, Polsek Samatiga Dan Inafis Polres Aceh Barat Responsif

RADARISTANA.COM | Aceh Barat - Fitriani (45), seorang wanita diketahui Aparatur Sipil Negara (ASN)/Guru SMKN Samatiga jadi korban aksi didu...

RADARISTANA.COM | Aceh Barat -

Fitriani (45), seorang wanita diketahui Aparatur Sipil Negara (ASN)/Guru SMKN Samatiga jadi korban aksi diduga perampokan dan pembunuhan, disinyalir dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) menyebabkan korban meninggal dunia akibat indikasi penganiayaan oleh pelaku pada Kamis malam, 04 November 2021.

Informasi berhasil dihimpun media RadarIstana.com, Guru SMKN wanita jadi korban diduga aksi pembunuhan didasari tujuan perampokan di Aceh Barat, ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah dengan kondisi kepala pecah di belakang rumahnya serta emas ditubuhnya 35 manyam hilang, diduga diambil pelaku.

Sementara Kapolsek Samatiga dan Personilnya serta Tim Inafis Polres Aceh Barat langsung Responsif ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat menerima informasi peristiwa tersebut.

Menurut Saiful Rizal (adik korban), selaku saksi, Korban pertama kali ditemukan suaminya, Agusni, SE di belakang rumah usai ditinggal shalat Magrib dan Isya, korban mengalami luka serius di bagian kepala dengan kondisi mengenaskan.

Katanya, Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh untuk dilakukan otopsi.
Untuk mengungkap penyebab kematian korban, satuan Reskrim dari Polres Aceh Barat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memeriksa sejumlah saksi.

“Saat Korban ditemukan oleh pihak keluarga (suami korban) di belakang rumah terlentang dengan kondisi sudah tak bernyawa,” kata Saiful Rizal, adik korban, Jum'at (5/11).

Saiful Rizal menduga, Luka di bagian kepala disinyalir bekas hantaman benda tumpul, selain itu barang berharga seperti emas dipakai di tubuh korban juga hilang, "Saat ini polisi bersenjata lengkap masih melakukan penjagaan di lokasi kejadian sambil meminta keterangan sejumlah saksi.

Sementara itu, pihak Kepolisian belum bisa memberikan keterangan resmi karena masih melakukan penyelidikan leb8h lanjut.*

Editor : S Adi P