RADARISTANA.COM | Nagan Raya - Diduga, Proyek terkesan ala siluman dikerjakan di Desa Babah Krueng Beutong Kecamatan Beutong Kabupaten Na...
RADARISTANA.COM | Nagan Raya
- Diduga, Proyek terkesan ala siluman dikerjakan di Desa Babah Krueng Beutong Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya terlihat hancur disinyalir kurang sesuai dari speck anggaran dengan perkiraan anggaran mencapai milyaran rupiah.
Informasi berhasil dihimpun dari sumber warga setempat, Konon, disebut proyek "Siluman" karena pada lokasi proyek tersebut saat dipantau awak media RadarIstana.com tidak terpasang papan informasi proyek, sehingga tidak diketahui nama proyeknya, sumber anggarannya dari mana, berapa pagu anggarannya, siapa pelaksananya?
Saat dihubungi via Telepon Selulernya, Direktur Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Nasruddin, terkait informasi temuan proyek tersebut mengatakan, pihak instansi penyedia yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus tegas terhadap rekanan pelaksana kegiatan ptoyek tersebut.
"Wajar jika proyek tersebut dikatakan "Siluman", karena diduga mengabaikan Unndang-undang Keterbikaan Informasi Publik (UU-KIP) Nomor 14 tahun 2008, proyek dikerjakan disinyalir tidak pasang papan informasi proyek jika bersumber dari Anggaran Negara," ujar Nasruddin.
Selain itu, katanya, menurut informasi dari masyarakat setempat, kwalitas pembangunan proyek tersebut juga diduga bobrok, pasalnya saat ini kondisi proyek terkesan hancur-hancuran.
Menurut Nasruddin, barangkali proyek tersebut bukan bersumber dari anggaran Negara makanya tidak harus transparan kepada publik. Benarkah demikian ?
Salah seorang warga setempat yang tidak bersedia disebut namanya menilai, jika seperti ini keadaan pada pengerjaan proyek tersebut, jangankan awak media, masyarakat disini saja banyak yang tidak tahu tentang informasi proyek tersebut.
"Kalau proyek pengairan tersebut sumber anggaran Negara, saya pikir sangat tidak pantas. Tetapi kalau bukan anggaran Negara, ya apapun hasilnya terserah donaturnya," sebutnya.
Salah soerang pekerja ditemui awak media dilokasi, Banta Saidi namanya, mengatakan menurut diketahui proyek tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2021.
"Saya tidak kenal dengan kontraktornya, kami sebagai pekerja bagian jembatan saja. Yang hancur itu akibat dihantam air kencang karena bendungan dari atas ga sempat ditutup," ujarnya.
Keuchik Desa Babah Krueng Beutong saat dikonfirmasi pihak media ini terkait dugaan proyek "Siluman" dalam wilayah Desanya mengatakan, pengawas ada melaporkan ke Pemerintah Desa, "Kalau nama Perusahaan saya tidak tahu, harus saya lihat dulu disurat yang diberikan," kata Keuchik Desa Babah Krueng.
Sementara itu, pihak pelaksana proyek pengairan (saluran irigasi) di Desa Babah Krueng Beutong tersebut sedang dicari tahu alamat dan nomor kontaknya oleh awak media ini, kabar yang terdengar pelaksananya dari Banda Aceh.*
Editor : S Adi P
COMMENTS