Radar Istana - Simalungun. Apakah tujuan pruning pada kelapa sawit? Pemangkasan (pruning) ialah upaya yang dilakukan untuk menghilangkan b...
Radar Istana - Simalungun.
Apakah tujuan pruning pada kelapa sawit? Pemangkasan (pruning) ialah upaya yang dilakukan untuk menghilangkan beberapa bagian dari tumbuh-tumbuhan, yang biasanya ditujukan pada bagian-bagian tanaman yang tidak berkembang sebagaimana mestinya. Misalnya, bagian tanaman yang sedang terjangkit penyakit, tidak memiliki produksi yang bagus, dan bagian yang tidak diharapkan lagi.
Pemangkasan dikerjakan oleh manusia dengan menggunakan alat-alat tertentu yang berfungsi sebagai pemotong. Pemangkasan juga bisa terjadi secara alami yang melibatkan angin, salju, atau kabut dari air laut. Dengan memangkas suatu tanaman, kita bisa mengendalikan arah pertumbuhannya secara penuh. Beberapa pemangkasan pun kerap dilakukan untuk mempertahankan kondisi kesehatan tanaman serta meningkatkan produktivitasnya.
Proses pemangkasan kebanyakan dilakukan pada saat tanaman usia remaja, sebab pemotongan dalam ukuran yang cukup kecil tidak terlalu mempengaruhi kondisi kesehatan tanaman tersebut. Terlebih lagi jika bagian yang akan dipangkas sebelumnya sudah dalam keadaan patah. Sehingga kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu besar.
Sementara tujuan utama pemangkasan adalah untuk menjaga keseimbangan bentuknya, karena kelapa sawit cenderung akan tumbuh secara terus-menerus, baik tumbuh ke atas maupun samping. Pertumbuhan yang tidak dikendalikan mengakibatkan tumbuhnya tajuk tanaman yang tumbuh ke arah atas saja.
Pemangkasan juga berguna untuk menjaga kesehatan tanaman kelapa sawit. Karena kelapa sawit yang tidak dipangkas mengakibatkan banyaknya pelepah daun yang dimiliki oleh tanaman tersebut, sehingga pelepah daun yang tidak terkena sinar matahari langsung akan menjadi parasit.
Inilah penyebabnya kenapa suatu pohon kelapa sawit tidak menghasilkan buah sawit atau buah yang dihasilkannya sangat sedikit meskipun kondisinya sehat. Karena hanya sedikit fotosintat yang dipakai untuk membentuk buah, kebanyakan telah disalurkan ke bagian pelepah yang lain.
Terkait perawatan pruning TM sawit di areal afdeling II dan III, PTPN IV Unit Dosin diduga sudah 2 tahun tidak dilakukan, meski telah dikonfirmasi dan diterbitkan berita dengan judul " Puluhan Hektar Areal TM Sawit PTPN IV Unit Dosin Tidak Di Pruning" di media online Radar Istana, ( Kamis, 14/10/2021) hingga kini H. Hutabarat Manager PTPN IV Unit Dosin belum bersedia memberikan tanggapan ataupun klarifikasi pemberitaan tersebut.
Hingga saat Radar Istana dan Tim melakukan pantauan kedua di areal afdeling II dan III PTPN IV Unit Dosin, kecamatan Huta Bayu Raja, kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara, ratusan hektar tanaman menghasilkan / TM sawit dilokasi tersebut belum juga mendapatkan perlakuan perawatan pruning dari manajemen unit Dosin, Sabtu (23/10/2021).
" Masih belum juga ada pruning sawit disini, padahal sudah dinaikkan berita kebun sawit Dosin seperti alas Roban karena tidak dipruning, tengok la masih kayak alas Roban kebun ini," ujar warga pengangon ternak lembu yang ditemui dilokasi.
Lebihlanjut kata Andi salah seorang warga pengangon ternak lembu dilokasi mengatakan, bahwa untuk perawatan pruning sawit dengan luasan ratusan hektar seperti ini sudah ada anggarannya, dan harus di pertanyakan penggunaan anggaran pruning tersebut untuk menyelamatkan kebun plat merah di bawah bendera BUMN ini dari kerugian.
" Anggaran untuk pruning kan udah ada setiap tahunnya sesuai jumlah pohon sawit yang masih berdiri, tapi kog Manejer Dosin gak juga melakukan pruning diareal ini, untuk apanya uangnya," tanya Andi penasaran.
Menurut Andi, Manager sudah dapat gaji besar, fasilitas mobil dan perumahan dari perusahaan negara, sebaiknya bekerjalah dengan baik - baiknya agar tidak mengecewakan dan merugikan perusahaan negara ini.
Hingga diterbitkannya berita ini dan telah dikirimkan pesan kedua via layanan WhatsApp kepada Manager PTPN IV Unit Dosin, H.Hutabarat, meski sukses terkirim namun tidak menanggapi.
(Sahriani)
COMMENTS