Radar Istana - Batu Bara. Pekerjaan Turap jalan di Dusun II Desa Air Itam, kecamatan Datuk Limapuluh, kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumate...
Radar Istana - Batu Bara.
Pekerjaan Turap jalan di Dusun II Desa Air Itam, kecamatan Datuk Limapuluh, kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, yang di kerjakan oleh CV. Al Fajar Pratama di duga dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan perencanaan.
Proyek milik Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) Kabupaten Batu Bara tahun anggaran 2021 diduga ada kejanggalan pada pelaksanaannya.
M. Zais Ginting warga sekitar proyek, kepada media ini menyebutkan, menurutnya proyek turap jalan yang berlokasi di dusun II Desa Air Itam sejak awal pengerjaan sudah terlihat tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Proyek Turap jalan dengan anggaran sebesar Rp. 119.691.833.47, dinilai dikerjakan asal - asalan.
" Kedalaman Galian pondasi tidak sesuai RAB, lumpur dan air dalam galian tidak dikeluarkan seluruhnya tapi pondasi dikerjakan ," ujar Zais.
" Padahal seharusnya galian pondasi harus kering dari lumpur dan air, baru dilakukan pemasangan batu padas untuk pondasi, selanjutnya di tutup menggunakan campuran semen dan pasir sebagai pengikat atau perekat agar pondasi kuat," paparnya Zais.
" Kalau seperti ini cara pengerjaan turap, manalah ada kekuatan pondasinya, gak sampai 6 bulan hancur bangunan ini," tegas Zais Ginting.
Pantauan Radar Istana dan Tim, Sabtu ( 11/09/2021) tampak para pekerja sedang mengerjakan proyek turap jalan menggunakan material Batu Padas, Pasir dan Semen.
Karena diduga tidak sesuai RAB, Pekerjaan turap jalan ini tidak hanya menjadi sorotan M.Zais Ginting, tapi juga mengundang tanya bagi warga lainnya disekitar proyek.
Kepada media Radar Istana warga mengatakan “Sangat di sayangkan, kalau ini proyek dari pemerintah Kabupaten Batu Bara dikerjakan tidak sesuai RAB, apalagi katanya ini proyek keluarga Bupati," ujar warga yang tidak mau di sebut namanya.
Pihak Dinas terkait diminta mesti tegas dan segera kroscek ke lapangan adanya proyek di wilayah Desa Air Itam, Kecamatan Datuk Limapuluh, karena di khawatirkan uang negara ini tidak terserap dengan maksimal.
Masyarakat berharap kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan ikut mengawasi turap jalan di desa Air Itam, jangan sampai nantinya pelaksanaan proyek asal jadi, dan terjadi penyelewengan uang rakyat.
Karena korupsi sudah pasti berdampak pada kualitas pembangunan, dan yang diuntungkan adalah pihak pemborong yang seenaknya memanfaatkan uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri," tegas warga lagi.
(Sahriani)
COMMENTS