KAYONG UTARA-KALIMANTAN BARAT. RADAR ISTANA.COM. Kepala Dinas Kesehatan dan Keluaga berencana (DINKES-KB) Kabupaten Kayong Utara,Kalbar Bamb...
KAYONG UTARA-KALIMANTAN BARAT.
RADAR ISTANA.COM.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluaga berencana (DINKES-KB) Kabupaten Kayong Utara,Kalbar Bambang Subarkah terindikasi menghindar dari wartawan dan diduga adanya indikasi kong kalingkong dalam hal penyedia lahan proyek relokasi Puskesmas Siduk.
Bambang Subarkah saat di hubungi wartawan melalui telpon seluler atau whatsapp selalu mengabaikan tidak pernah menjawab dan memberikan alasan tidak bisa ditemui jika didatangi wartawan ke kantornya.
Hal serupa juga dialami oleh rekan media lain yang hendak konfirmasi, seperti wartawan Mitra Bhayangkara Aspandi,Ali Muhammad dari Media Sillabusnews dan juga Media Radar Istana Abdul Khaliq
"Kami benar-benar kesulitan saat ingin menemui dan dan mengkonfirmasi kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga berencana Kabupaten Kayong Utara, keterkaitan pindah alihnya proyek DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) relokasi Puskesmas Siduk,"kata Aspandi (17/9/21).
Relokasi puskesmas siduk yang awalnya dibangun di Sungai Nyirih Desa Sejahtera, menuai kritik dari berbagai kalangan, yang kemudian pembangunan dipindahkan ke lokasi lain, tepatnya di sekitar lokasi SMPN Simpang Tiga Siduk.
Pemindahan rencana lokasi di duga adanya kepentingan oknum tertentu. Menurut informasi lahan itu milik oknum pengkeritik dan oknum wartawan.
Dengan dipindah alihkannya proyek DAK Puskesmas Siduk tersebut Ali Muhamad Divisi Invit Tipikor Komda LP-KPK Kalbar angkat bicara.
Ali menyoroti pindah alih lokasi tersebut lantaran adanya dugaan kerugian Negara dan indikasi mufakat buruk dalam menentukan lokasi bangunan tersebut.
" Kita menduga pada proyek itu ada kerugian Negara dan adanya indikasi mufakat buruk diantara pihak pihak oknum tertentu,"ujar Ali.
Dikatakan Ali, pekerjaan tersebut sudah mangkrak 24 hari dari kontrak yang disepakati PPK dengan kontraktor, karena diberhentikan sementara oleh Dinas terkait pada 23/08/2021 yang lalu.
"Hingga kini belum ada titik terang kelanjutan pembanguna proyek DAK Puskesmas tersebut. Tentu dalam hal itu sudah ada biaya yang dikeluarkan, nah terkait biaya yang sudah di keluarkan oleh kontraktor, siapa yang akan mengganti atau membayarnya??? di situlah kita menduga ada potensi kerugian Negara,"tutur Pria yang akrab di Sapa Verry Liem itu.
Lebih lanjut dikatakannya, jika memang benar proyek DAK Puskesmas Siduk dialihkan ke lokasi yang baru, pihaknya meminta hal itu menjadi catatan penegak hukum.
"Dasarnya tidak mungkin Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kayong Utara membayar biaya pembersihan lahan dan persiapan lainnya menggunakan uangnya sendiri untuk membayar kontraktor, selain itu juga Nilai Jual Objek Pajak(NJOP)nya apakah sama antara lokasi Desa Sungai Nyirih dan lokasi yang baru,"lanjut Ali.
Di ditambahkannya jika proyek DAK Puskesmas dialihkan kelokasi yang diinginkan pengkeritik diduga lokasi tersebut illegal.
"Karena tanpa melalui perencanaan dan denah lokasi serta surat menyuratnya diduga tidak genah karna yang kita tahu bangunan yang dilaksanakan Pemerintah selalu siap dalam hal administrasinya, apakah itu lahan hibah atau lahan aset daerah," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sejahtera Haris Zona saat di hubungi melalui whatsapp menyampaikan kekecewaan masyarakatnya kepada Pemerintah Kayong Utara, yang memindah alihkan puskesmas dari Daerahnya ke tempat yang baru dengan alasan dinas terkait melalui stetmen Anggota DPRD kayong Utara.
"Yang sangat mengecewakan warga kami karena puskesmas diperlukan semua orang bukan milik pribadi atau golongan dan wewenang penuh ditangan Pemerintah Daerah bukan ditangan kepala desa. Kami merasa Desa kami dikucilkan dengan narasi yang tidak berpenduduk," ujar Haris Zona.
Abdul Khaliq
COMMENTS