RADARISTANA.COM | Nagan Raya - Dalam rangka menyambut pembelajaran tatap muka di sekolah, sebanyak 40 para siswa/siswi SMPN 1 Seunagan Ka...
RADARISTANA.COM | Nagan Raya -
Dalam rangka menyambut pembelajaran tatap muka di sekolah, sebanyak 40 para siswa/siswi SMPN 1 Seunagan Kabupaten Nagan Raya sangat antusias mengikuti program vaksin halal dan aman di sekolah guna pencegahan dan antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Vaksinasi yang dilakukan oleh para siswa/siswi SMPN 1 Seunagan bertujuan untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19 khususnya di sekolah, sehingga SMPN 1 Nagan Raya siap untuk melaksanakan proses belajar tatap muka secara berkelanjutan.
Para siswa/siswi SMPN 1 Seunagan kepada media RadarIstana.com menyampaikan, bahwa vaksinasi dilakukan sebagai ikhtiar dengan tujuan untuk kesehatan serta meningkatkan imunitas tubuh dari ancaman virus Covid-19 yang mematikan.
Antusias siswa/siswi SMPN 1 Seunagan juga menyerukan. "Kami telah menerima vaksin ke tubuh kami dengan aman dan lancar, kami tidak mengalami gangguan apapun juga setelah divaksin. Alhamdulillah kami sebanyak 40 orang telah mendapatkan vaksin dosis pertama dengan aman dan halal," pernyataan siswi SMPN 1 Seunagan dalam video singkat.
Menurut mereka, bagi siswa/siswi yang tidak mau divaksin sama artinya dengan tidak menyayangi tubuh dari ancaman penyebaran Covid-19. Vaksin sangatlah penting bagi kesehatan tubuh dan dapat memperkecil penularan virus Covid-19 karena telah terbentuk anti body yang dapat menghambat penyebaran virus.
"Kami himbau kepada semua sahabat selaku siswa-siswi dalam pendidikan disetiap sekolah yang layak vaksin agar siap dan berani untuk divaksin, karena semua itu untuk mengamankan lingkungan sekolah kita dari ancaman penyakit, termasuk Covid-19," himbau mereka, Sabtu (25/9).
Tak hanya pihak guru, saat ini para siswa-siswi yang berusia 12-17 tahun juga disarankan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sebelum pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun, masih banyak orang tua yang khawatir akan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang mungkin muncul usai divaksin.
Menanggapi ini, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Yogi Prawira, SpA(K), menjelaskan bahwa KIPI itu ada dan mungkin saja terjadi.
"KIPI itu ada, kalau misalnya anak disuntik, maka rIsikonya dia bisa bengkak di tempat suntikan, bisa demam, dan itu terjadi," kata dr Yogi dalam live di Instagram pada Kamis (9/9/2021).
dr Yogi mengungkapkan bahwa vaksinasi COVID-19 untuk anak masih tergolong aman. Hal ini dibuktikan dari sebuah penelitian yang membandingkan anak yang disuntik dengan vaksin Sinovac dan plasebo.
Jika terjadi gejala KIPI paska vaksinasi terasa mengganggu, orang tua murid dapat menghubungi nomor kontak yang tertera dikartu vaksin atau menghubungi Puskesmas terdekat.
Hal terpenting adalah sampaikan dengan jujur kepada petugas screening terkait riwayat kesehatan yang pernah diderita sehingga dokter dapat mengambil keputusan dengan tepat apakah diberikan vaksinasi atau ditunda, sehingga kasus KIPI tidak terjadi.
Editor : S Adi P
COMMENTS