Aceh Timur -radar istana Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) jalur Sungai Kanan Kecamatan Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur sangat dang...
Aceh Timur -radar istana
Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) jalur Sungai Kanan Kecamatan Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur sangat dangkal mengakibatkan jalur transportasi turun-mudik masyarakat Desa Rantau Panjang terkedala.
Transportasi jalur Sungai digunakan masyarakat Desa Rantau Panjang menggunakan Boat harus kandas dipuluhan titik jalur DAS akibat kedangkalan Sungai, sehingga awak Boat harus mendorong bahkan penumpang terkadang harus turun agar body Boat bisa lebih timbul ke permukaan air.
Kamaruddin akrab disapa Wen warga Desa Rantau Panjang pemilik salah satu armada Boat penumpang kepada awak media ini mengatakan kondisi ini sangat menyulitkan para awak Boat melintasi titik-titik mengalami kedangkalan jalur lintas pada DAS menuju Desa atau saat turun baik ke Simpang Jernih, Babo maupun ke Kualasimpang.
"Hal ini terjadi pasca terjadinya banjir Bandang Dungai Kanan pada tahun 2020 lalu menyebabkan sudah sangat parah kedangkalan pada jalur lintas DAS di Sungai Kanan," ujar Wen, Minggu (8/8).
Dengan situasi ini, lanjutnya mengakibatkan kendala pada transportasi turun-mudik masyarakat dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari baik ke ibukota Kecamatan Simpang Jernih maupun ke Kualasimpang menuju ibukota Kabupaten di Idi Aceh Timur.
Ramli AG, salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Rantau Panjang Kecamatan Simpang Jernih saat dimintai pandangannya oleh awak media ini terkait kondisi DAS Sungai Kanan mengalami kedangkalan dimana-mana tersebut mengatakan ini kendala bagi lancarnya aktivitas masyarakat maupun Aparatur Pemerintah Desa.
"Para masyarakat dan Aparatur Desa mengalami hambatan saat melaksanakan aktivitas dan rutinitasnya, salah kendala yang mendasar adalah dueasi waktu perjalanan yang ditempuh mengalami penambahan durasi dan sering kali mengalami keterlambatan," sebut Ramli AG.
Menurutnya, jika dilakukan proses Normalisasi DAS Sungai Kanan terkesan butuh anggaran yang sangat besar nilainya dibandingkan anggaran untuk regabilitasi dan peningkatan badan jalan induk Desa baik yang tembus ke Birem Bayeun atau via Dusun Pulo Munta tembus ibukota Kecamatan Simpang Jernih.
"Saya menilai sebenarnya sudah waktunya akses jalan darat keluar masuk Desa Rantau Panjang diakomodir oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, ataupun Pemkab Aceh Timur dari keter-isolir-nya akses sejak puluhan tahun," jelasnya.
Ramli AG meminta agar perkembangan akses aktivitas dan rutinitas masyarakat Desa Rantau Panjang sudah waktunya merdeka dalam segala hal seperti warga Negara Indonesia yang maju lainnya.
"Hentikan praktik-praktik terkesan pembodohan oleh para oknum-oknum berkepentingan dan azas manfaat untuk pribadinya. Saatnya masyarakat Desa Rantau Panjang mulai buka diri dan tinggalkan tradisi ketertinggalannya," ajak Ramli AG.
Keuchik Desa Rantau Panjang Kecamatan Simpang Jernih Said Ridwan kepada media ini membenarkan kondisi DAS Sungai Kanan mengalami kedangkalan dimana-mana mengakibatkan terhambatnya akses kepentingan Pemdes sering tidak dapat tepat waktu.
"Kami sangat bergarap adanya kepedulian serta perhatian Pemerintah terhadap kondisi infrastruktur akses ke Kabupaten paling utama, karena akses jalur Sungai memakan waktu yang lama untuk ditempuh," harap Said Ridwan.*
Laporan : Adi Selitonga
COMMENTS