Radar Istana - Simalungun. Judi sabung ayam nampaknya masih saja terjadi, bahkan kegiatan yang jelas-jelas melanggar hukum ini dilakukan b...
Radar Istana - Simalungun.
Judi sabung ayam nampaknya masih saja terjadi, bahkan kegiatan yang jelas-jelas melanggar hukum ini dilakukan bebas di Dusun II Dolok Batu Nanggar, Desa Nanggar Bayu, kecamatan Bosar Maligas, kabupaten Simalungun, meski di tengah pandemic Covid-19.
Minggu siang, (11/07/2021) meski enggan namanya dituliskan salah seorang warga yang menjadi sumber media ini mengatakan, saat ini judi sabung ayam didusun II Dolok Batu Nanggar 4 kali digelar dalam seminggu.
" Dalam seminggu 4 kali buka, hari Selasa, Jum'at, Sabtu dan Minggu," ujarnya.
Lebihlanjut dirinya mengatakan kalau perjudian sabung ayam di lokasi itu sudah sangat lama dilakukan, di duga dikordinir dan di Beck up oleh seorang Aparat.
"Banyak pengunjung yang datang dari luar, yang biasa melakukan judi sabung ayam saja, Beck up-nya aparat itu," ujarnya lagi.
Ditempat terpisah seorang ibu rumah tangga yang ditemui Radar Istana menyebutkankan, bahwa judi sabung ayam didusun Dolok Batu Nanggar sudah sangat meresahkan masyarakat, khususnya ibu - ibu yang takut keberadaan judi sabung ayam tersebut akan berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak - anak mereka.
Terlebih lagi judi sabung ayam itu berlokasi persis di tengah pemukiman warga, sehingga kalau sedang buka kerap menimbulkan suara gaduh dan ribut yang mengganggu ketenangan warga yang sedang istirahat ataupun mengerjakan ibadah sholat magrib.
" Kami ibu-ibu di Dolok batu Nanggar merasa takut berdampak tidak baik pada anak- anak kami disini, terlebih banyak orang dari luar datang takutnya bawa virus Covid," ujarnya.
Masyarakat berharap agar Polsek Bosar Maligas dan polres Simalungun tidak menutup mata dan secepatnya menutup dan menangkap pelaku-pelaku judi sabung ayam di Desa Nanggar Bayu.
Terkait adanya judi sabung ayam diDesa Nanggar Bayu, hingga berita ini disampaikan ke meja Redaksi, pihak polsek Bosar Maligas dan Polres Simalungun belum dapat untuk dikonfirmasi.
(Sahriani)
COMMENTS