PANDEGLANG, - Radaristana.com Mendatangkan akibat buruk bagi Masyarakat di Kampung Kebon Rt. 002, Rw. 004, Desa Sidamukti, Kecamatan Suka...
PANDEGLANG, - Radaristana.com
Mendatangkan akibat buruk bagi Masyarakat di Kampung Kebon Rt. 002, Rw. 004, Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang, program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) menimbulkan perselisihan antar warga setempat, Perselisihan Paham tersebut dampak negatif dari tidak berfungsinya pengolahan air limbah yang diperuntukkan di setiap warga.
Program yang merupakan peningkatan kualitas lingkungan di bidang sanitasi khususnya pengelolaan air limbah yang diperuntukkan bagi kawasan padat kumuh miskin perkotaan dengan menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Karya Mukti.
Saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis 24 Juni 2021 lewat telepon genggamnya , Uup Abdurroup Ketua KSM Karya Mukti mengatakan sedang berada di daerah Cibaliung dan untuk melakukan klarifikasi hak jawab terkait dengan program Sanitasi tersebut.
"Kebetulan saya sedang di Cibaliung, Siap bertemu besok untuk jawaban klarifikasi hak jawab pemberitaan," kata Uup Abdurroup.
Sementara Masyarakat Kampung Kebon desa Sidamukti sebut saja, Rabudin Rt. 003, Rw. 004, Ade Rt. 003, Rw. 004 berkeluh kesah dampak dari tidak berfungsinya pengolahan air limbah Program Sanitasi berbasis masyarakat yang mengakibatkan meluapnya limbah dan menimbulkan aroma berbau busuk.
"Jika musim hujan datang dan mengakibatkan terjadinya banjir kotoran keluar dari bak penampungan limbah Sanitasi, dan dari dampak tersebut mengakibatkan perselisihan paham antar warga setempat," ungkap Ade warga kampung Kebon desa Sidamukti.
Terpisah, Rabudin mengatakan bahwa dampak negatif dari tidak berfungsinya Sanitasi, selain menimbulkan masalah yang timbul baik meluapnya kotoran ke permukiman disaat banjir, pengolahan limbah tersebut hanya menghabiskan lahan warga.
"Limbah berbau busuk keluar dari saluran, sehingga kami harus membongkar dan menutup Toilet agara tidak mengeluarkan luapan kotoran dan aroma berbau busuk," ucap Rabudin kepada wartawan saat diwawancarai di kampung Kebon.
Ditempat yang sama warga sekitar yang enggan disebut namanya di media menceritakan bahwa adanya pembangunan Sanitasi justru malah menimbulkan masalah karena toilet tidak bisa dibangun oleh masing-masing masyarakat dengan alasan harus memanfaatkan program dari pemerintah tersebut.
"Toilet saya harus ditutup gara-gara ada pembangunan Sanitasi ini, eh setelah saya tutup pengolahan limbah dari program tidak berfungsi, dan terpaksa harus dibongkar," papar Warga di kampung Kebon desa Sidamukti.
Hingga pemberitaan dipublikasikan kami masih terus menggali informasi lebih detail agar mendapatkan hak Jawab Uup Abdurroup selaku pelaksana Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Karya Mukti, dan memberikan tanggapannya.
Rohmat
COMMENTS