Polman, radaristana@gmail.com Proyek Pemanpaatan air baku Madatte (Batupiak) yang ditempatkan di Desa Kunyi kecamatan Anreapi Kabupaten Po...
Polman, radaristana@gmail.com
Proyek Pemanpaatan air baku Madatte (Batupiak) yang ditempatkan di Desa Kunyi kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat ditolak warga,sehingga dana ynag nilainya 9 Mellyar rupiah dikembalikan ke Negara,melalui Balai Wilayah sungai Sulawesi III Palu Sulawesi Temgah.
Penolakan tersebut disampaikam beberapa pihak di antaranya Satker Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Palu,ketua dan Wakil ketua DPRD Polman,ketua dan Anggota komisi II DPRD Polman,Camat Anreapi,kadis PUPR,Kadis Pertanian,Kadis DLHK, Kepala Desa Kunyi,serta para petani dan perwakilan Petani
Ketua DPRD Polman Jupri Mahmud yang memimpin RDP menyampaikan, berdasarkan kesepakatan bersama dan persetujuan dari pihak balai bahwa apabila masyarakat petani merasa dirugikan dengan hadirnya proyek. Dan menolak, maka otomatis proyek ini tidak akan dilanjutkan lagi,sebab mendapat penolakan dari masyarakat sehingga kita buatkan surat kesepakatan yang ditandatangani bersama untuk menguatkan bahwa proyek itu benar-benar dihentikan. “Kita sudah sampaikan kesekretariat untuk membuat kesepakatan bahwa proyek itu tidak di lanjutkan dan di tandatangani bersama baik dari pihak Balai,PDAM,DPRD dan juga dan Instansi terkait untuk menjadi pertanggung jawaban Balai melaporkan ke kementrian dan sudah kita buatkan tinggal ditandatangani,”ujar Jupri Mahmud
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja (satker) BWSS III Palu Arnold mengatakan, kalau proyek Intake jaringan Transmisi Air baku Batupiak di tolak oleh masyarakat dan diminta untuk dihentikan. Maka akan kami hentikan sebab apa yang bisa kita perbuat lagi kalau masyarakat yang akan menikmati program itu menolak. Sebab akan berdampak pada produksi pertanian mereka bila nantinya proyek itu sudah berjalan karena debit air akan berkurang mengairi persawahan mereka.”Kita akan hentikan proyek itu kalau masyarakat yang meminta dan kami tidak bisa berbuat banyak kalau sudah mendapat penolakan begitu,”kata Arnold
Sebelumnya, Ratusan Massa dari Aliansi Masyarakat Petani Polman menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Polman, mereka menolak adanya Pembangunan Intake jaringan Pipa PDAM di Desa Kunyi karna dinilai sangat merugikan masyarat petani didua kecamatan yakni Polewali dan Anreapi,dimana terdapat ketidakjelasan kajian terhadap rencana proyek tersebut sehingga berpotensi terjadi konflik dimasyarakat.
Herman Kadir Korlap AMPP menilai proyek tersebut tidak pernah di sosialisasi kemasyarakat petani terhadap rencana pembangunannya, kedua bilamana telah beroperasi maka akan Berkurangnya debit air untuk pertanian di kecamatan Anreapi dan Kecamatan Polewali dengan sebaran lahan pertanian kurang lebih 2000Ha yang berakibat hasil petani yang akan turun drastis dan Akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat, terus kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) tidak ada dan Masyarakat akan kehilangan lapangan kerja yang menjadi tumpuan hidup mereka, yang bedampak pada meningkatnya angka kemiskinan di Polewali Mandar. (Syukur)
COMMENTS