Polman Radar Istana -Tidak stabilnya harga gabah di Kabupaten Polman,Persatuan Penggilingan Padi dan Pedagang Beras Kabupaten Polman ambil...
Polman Radar Istana
-Tidak stabilnya harga gabah di Kabupaten Polman,Persatuan Penggilingan Padi dan Pedagang Beras Kabupaten Polman ambil sikap gelar dialog bersama,termasuk Pihak Bulog cabang Polman, KTNA ,Kelompok tani,LSM dan sejumlah Wartawan dari berbagai Media, juga nampak hadir Wakil ketua 1 DPRD kabupaten Polman H.Amiruddin,SH Praksi PKB,bertempat di Caffee Indah depan Kantor Bupati polman Jalan Todilalinga,Jumat 11/02-2021.
Dialog kali ini dipimpin Ketua Perpadi Polman,Hamzah Syamsuddin dengan membahas keluhan sejumlah masyarakat Petani sawah terkait harga gabah berpariasi ,baik pengusaha dari kabupaten polewali Mandar mauppun dari luar Polman itu sendiri.Menyikapi hal tersebut,Ketua Perpadi Polman, Hamzah Syamsuddin mengajak semua elemen untuk menyikapi adanya gejolak harga gabah yang di keluhkan oleh para petani dan mereka menilai harga gabah saat ini turun,Perpadi tidak memihak kepada petani.
Sebenarnya harga tidak turun, cuma karena pembelian dari luar itu harga lebih tinggi dari kita sehingga mereka memilih menjual gabahnya diluar Polman. Akan tetapi mereka tidak tahu bahwa harga yang ada dari luar itu sebenarnya hampir sama dengan menjual di Daerahnya sendiri, apalagi pembeli dari luar itu cukup tinggi potonganya.
Perpadi Polman tidak pernah melarang masyarakat petani menjual gabahnya keluar daerah karena mengejar harga yang tinggi dan kami juga tidak pernah melarang pengusaha daari luar beli gabah di polman, hanya kami sampaikan kepada petani yang ada di Polman bahwa jangan mau tergiur dengan harga yang tinggi yang ditawarkan pembeli dari luar,tetapi yang perlu dipikirkan dan dibandingkan adalah potongannya Pembeli dari luar dengan orang Polman itu sendiri,”ujar Hamzah.
” Pembeli dari luar ini,Ko bisa beli gabah di Polman Rp.5000 Perkg,sedangkan kita di polman hanya mampu beli Rp 4.700 sampai di penggilan itu sudah diatas dari harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat(Memperdagri). Kalau itu Rp 5000, karena harga beras umumnya itu hanya Rp 8.400, sekarang tinggal bagaimana petani menyikapi harga gabah tersebut,”terang hamzah.
Menyikapi hal tersebut ketua KTNA sulbar Agustinus mengatakan jangan jangan Pembeli dari luar ada masalah dengan timbangannya,siapa tahu penjual dikena dua kali potongan karena saya Pernah melihat Pembeli timbangannya diakal akali (di manipulasi)di dalmnya ada timah untuk mendapat keuntungan yang lebih besar",tegas Agustinus.
Perpadi pun berharap, para petani ini dapat memperhatikan kualitas gabahnya. “Jangan di panen kalau belum sampai waktunya, supaya harganya tetap stabil,”tutup Hamzah Syamsuddin.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Polman, M Junaidi menyampaikan, harga gabah yang ditawarkan itu sudah cukup lumayan dibanding daerah lain. Sebab harga beras di Polman berkisar Rp 8.400, dan harga itu diatas dari pembelian pemerintah. ” Kami berharap petani yang ada di Polman, agar dapat memperhatikan kualitas gabahnya sebab beras yang dihasikan petani itu kembali lagi ke masyarakat Polman,”ujarnya.
Terkait pengawasan pembelian dilapangan, pihak Bulog akan menggandeng Perpadi untuk turun melakukan pengawasan pembelian gabah ke petani. Untuk serapan gabah ke Bulog Polman Junaidi mengaku optimis bisa mencapai target sebesar 20 ribu ton di Tahun 2021
Wakil Ketua 1 DPRD kabupaten Polman Praksi PKB menyarankan kepada Pepadi bahwa harga gabah jangan disamakan semua Rp.4.700 Perkg sebaiknya dilihat dari segi Kwalitas dan untuk menghindari dugaan kecurangan timbanga pengusaha atau pembeli gabah sebaiknya Perpadi melakukan pembelian timbangan dan disimpan disetiap Desa yang memiliki lahan sawa,sarannya.Syukur.
COMMENTS