Tulangbawang-Radaristana.com Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya Ilmu yang terletak di Kampung Suka Maju Kecamatan Banjar Ma...
Tulangbawang-Radaristana.com
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) Cahaya Ilmu yang terletak di Kampung Suka Maju Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung, diduga bermasalah, Sabtu (6/02/21).
Pasalnya, dari data yang di peroleh, disinyalir terdapat kejanggalan pada laporan dapodik mengenai jumlah peserta didik yang dicantumkan oleh pihak penyelenggaran pendidikan PKBM Cahaya Ilmu yang diduga terjadi pengelembungan hingga tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Kejanggalan tersebut seperti jumlah peserta didik yang terhitung fantastis hingga mencapai 233 Peserta dengan rincian 155 laki-laki dan 78 perempuan pada semester 2020/2021 Genap, sedangkan PTK hanya berjumlah 3 orang dengan sarana prasarana lima 5 ruang kelas, ruang laboratorium 0, ruang perpustakaan 1, daya listrik 450, Jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombel.
Sementara pada tahun sebelumnya, di semester 2019/2020 Genap, jumlah peserta didik yang tertera di dapodik berjumlah 161 yang terdiri dari 106 siswa laki-laki dan 55 siswa perempuan dengan jumlah 5 Rombongan belajar, dan guru 0 (tidak ada/red), ruang kelas 0, Laboratorium 0, perpustakaan 0, sanitasi siswa 0, daya listrik 0, dan luas tanah 600 meter M², diduga fiktip sehingga penerimaan dana BOP disinyalir dikorupsikan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Sementara informasi yang didapati dari sumber selaku beberapa warga setempat, yang tidak ingin di tulis namanya menjelaskan, terkait PKBM Cahaya Ilmu diketahui sudah lama tidak nampak ada kegiatan apapun, mengenai kantorpun/fasilitas tempat belajar telah berpindah tempat bukan seperti yang di cantumkan dalam dapodik sebelumnya.
"Kalau tempatnya sudah pindah ke rumah sebelahnya mas, bukan dirumah yang ada di gambar dalam dapodik itu lagi, tapi sudah lama tidak kegiatan, bahkan plang papan nama yang menunjukan jika disitu tempat pusat pembelajaran masyarakatpun tidak ada," Ungkap sumber, Jum'at (5/02/21).
Mirisnya, ketika awak media mendatangi di tempat tersebut, benar saja tidak ada satupun papan informasi yang menandakan jika rumah tersebut tempat pusat kegiatan belajar masyarakat yang diketahui kepala PKBM yang tertera di dapodik atas nama Nova Wijaya, dan Operator Suwandi.
Dihubungi melalui whatsapp, salah satu pengurus PKBM tersebut, Rika mengatakan, jika kepala sekolahnya bukan orang setempat tapi orang menggala, kemudian ia memberikan no kontak dan menyarankan untuk konfirmasi langsung ke yang bersangkutan.
"Oo langsung Aja ke ketua PKBM nya ya mas /Pak, ini nomornya (Titi Delvy)," Tulis Rika di pesan whatsapp.
Sementara, Delvi yang mengaku sebagai ketua PKBM Cahaya Ilmu saat di hubungi, terkesan berbelit dan tertutup saat dipertanyakan mengenai jumlah peserta didik.
"Kalau data kami itukan sistemnya di dapodik, kalau siswa masuk dan yang sudah keluar itu tidak bisa terlalu detail karena kalau dapodik pada saat dia terbuka siswa itu terkaper tapi pada saat kenaikan kelas atau kelulusan siswa itu ada yang terbuang. Kalau saya harus menceritakan berapa siswa saya, karena itu bisa lebih dan kurang karena ada yang masuk dan keluar. Sebab, ada yang melanjutkan dan ada yang putus sekolah," kata Delvi.
Menurutnya sistem data itu, pleksibel tidak seperti pendidikan formal pada umumnya, mengenai informasi yang dibutuhkan awak media dirinya berhak untuk tidak memberikan informasi apapun terkait jumlah peserta didik di PKBM tersebut.
"Jadi saya tanya temuan anda itu berapa jumlahnya? Jika saya mau buka file tahun 2019-2020 itu ada kelas dua, tiga, enam, total keseluruhannya bisa lebih kurang kalau mau dicocokan jelas berbeda. Jadi data itu taunya dari mana sumber nya? Jadi mengenai data bisa saya keluarkan atau tidak itu hak saya jika ingin diberitakan silahkan saja," ucapnya bernada tinggi. (Hry)
COMMENTS