Sulbar Polman Radar Istana -Terkait keberadaan PT.Kencana Hijau yang memproduksi karet yang bahan bakunya dari getah Finus yang pembuang...
Sulbar Polman Radar Istana
-Terkait keberadaan PT.Kencana Hijau yang memproduksi karet yang bahan bakunya dari getah Finus yang pembuangan Limbahnya di keluhkan warga setempat,terutama mengenai dampak lingkungan mata pencaharian mereka tentang bahaya pembuangan asap yang akan di hirup oleh masyarakat Binuang setiap harinya dan binatang ternak (walet, sapi, ayam,dll) dan kebisingan mesin pabrik, maka Forum masyarakat Binuang lakukan unjuk rasa di lokasi PT. Kencana Hijau Bina Lestari Kelurahan Amassangan Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar, Senin (7/12/2020).
Dari keresahan yang terjadi dalam masyarakat Binuang tentang masuknya PT.Kencana Bina Lestari yang menjadi pertanyaan besar tentang analisis dampak lingkungan yang membahayakan dan merugikan masyarakat sekitar sesuai dengan (Pasal 36 Ayat (1) UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup), barang siapa yang melanggar dapat di kenahi pidana sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 109 ayat 1 UU Nomor 32 Tahun 2009.
Maka dengan itu Forum Masyarakat Binuang Menuntut agar pihak Perusahaan bisa Menjelaskan bahaya dampak pembuangan limbah terhadap lingkungan mata pencaharian mereka pembuangan asap yang akan di hirup oleh masyarakat Binuang setiap harinya dan binatang,seperti ternak Sapi,Ayam dan walet walet, termasuk pencemaran terhadap tambak dan sungai dan kebisingan mesin pabrik.
Jikalau tidak memenuhi syarat dan tidak mampu menjelaskan dalam jangka 1x24 jam
kepada masyarakat binuang maka kami meminta agar aktivitas yang ada dihentikan.
Saat orasi,Kordinator Lapangan (Korlap) Ardi meneriakkan"kami tidak butuh uang tapi kami butuh kesehatan,"Teriaknya.
Ia juga melontarkan, pihaknya akan mendesak DPRD agar memanggil pihak perusahaan meminta kejelasan kalau sampai saat ini tidak ada yang menjelaskan.
Kordinator Lapangan Ardi usai unjuk rasa ditemui awak media mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan hari ini meminta pihak perusahaan menjelaskan 3 poin tuntutan Forum Masyarakat Binuang.
Ia juga menegaskan untuk apa melakukan
Aksi hari ini jika sudah berefek atau berdampak pada lingkungan dan masyarakat.
"Jadi sebelum dia berefek atau sebelum dia merajalela maka kami akan turun untuk menutupi itu,"tegasnya Ardi (Korlap).
Aksi unjuk rasa yang dilakukan Forum Masyarakat Binuang hari ini, katanya sesuai dengan data yang didapatkan
"Kami sudah lihat ada beberapa sampel yang kami ambil bahwasanya ikan itu mati ketika limbah itu masuk ke dalam sungai, kami juga memiliki data-data tersendiri makanya kami turun aksi,"jelasnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hikmah mengatakan, terkait dokumen Lingkungan Hidup PT. Kencana Hijau Bina Lestari itu sudah memiliki dokumen lingkungan hidup dalam bentuk dokumen UKL UPL yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup rekomendasinya pada bulan Agustus 2019 lalu.
"Jadi memang dalam proses pengurusannya ini, dia baru sampai pada tahap kontruksi, jadi melihat dari kondisi tadi hasil survei kami. Ini memang belum 100% beroperasi,"Ucap Hikmah.
Mendengar dari tuntutan massa aksi unjuk rasa tadi terkait melanggar lingkungan, namun sesuai pantauannya dilapangan tuntutannya itu adanya limbah asap.
"Kami sudah melihat bahwa perusahaan PT. Kencana Hijau Bina Lestari ini yang jelas dalam proses sekarang ini mereka uji coba. Dalam proses uji coba ini dia sudah membuat penampungan limbah sementara sambil menunggu ivalnya selesai,"Katanya.
Kalau sudah masuk dalam pengelolahan ival, ival itu sendiri ketika sudah mau dibuang mereka harus mengurus perizinan membuang air limbah.
"Nah karena sekarang mereka belum membuang limbah mereka masih menampung, jadi mereka membuat penampungan bak didalam.dan itu kami sudah lihat. secara kelayakan untuk proses ini dia sudah bagus karena dia tidak membuang sembarangan.. seandainya dia membuang tanpa melalui proses penampungan pasti dia melanggar,"tegasnya Hikmah.
Project manager PT. Kencana Hijau Bina Lestari I Putu Gede Simadiasa saat ditemui di lokasi menjelaskan, sampai saat ini limba
Syukur
COMMENTS