Artikel Oleh : Asripilyadi, SE.MM Hanya berjarak 2 kilometer dari Kota Jalur Kuantan Singingi, Riau. 1 kilometer dari Perkantoran Bupati, ...
Artikel
Oleh : Asripilyadi, SE.MM
Hanya berjarak 2 kilometer dari Kota Jalur Kuantan Singingi, Riau. 1 kilometer dari Perkantoran Bupati, 200 meter dari Tugu Carano..ya posisi depan Masjid Agung. Kedai Kopi SIANOK menjadi tempat ngopi pagi dan makan siang.
Bermacam - macam menu masakan tersedia, lontong, sate, soto, termasuk cemilan, puluhan juga jenis minuman tersaji, ada kopi ginseng, kopi susu, teh telor, madu dan aqua serta jus buah.
Jumat (6/11) sekira pukul 09.00 WIB seperti biasa disaat saya berada di Kota Wisata Jalur, selalu menyempatkan diri sarapan pagi di kedai Kopi SIANOK. Cukup strategis, tempat parkir luas, pelayanan baik dan bersih hingga banyak masyarakat berada di tempat ini, selain juga ada WiFi gratis tersedia buat menarik pelanggan.
Ku parkirkan kendaraan, pas depan kedai itu, lalu matikan gas, sejenak santai lalu tangan membukakan pintu, mata melirik dalam kedai penuh konsentrasi. Dalam hati berbisik mungkin sudah ada teman didalam ya ?karena setiap pagi ramai. Ternyata kosong, tanpa berpikir panjang, langsung keluar dari kendaraan sembari mengunci pintu dengan kunci ditangan, melangkah masuk dengan pelan mencari posisi duduk paling depan.
Bukan takut tempat duduk penuh, tapi lebih leluasa, bisa keluar dengan mudah dan dapat memandang luas ke jalan raya, termasuk menatap Masjid Agung yang begitu indah, bersih menjadi rumah indah favorite masyarakat setempat.
Tugu Carano yang melambangkan ciri khas daerah, tak mungkin ada di tempat lain, kecuali Kota Wisata Teluk Kuantan, Provinsi Raiu. Berada di tengah persimpangan empat. Tak jauh terdapat Gedung Olah Raga (GOR) yang berdiri megah.
Terlihat jelas ada yang kosong, ya ... meja dan kursi sudut kiri, ku pegang kursi kuning, digeser sedikit lalu duduk. Belum sampai tiga menit yang punya kedai langsung menyapa, apa khabar pak ? sapanya halus, seperti biasa kepada setiap pelanggan datang.
Aku jawab sehat ! nada spontan saja keluar, lalu ia kembali mengucapkan kata - kata, "Minum apa dan makan apa," katanya dengan sedikit tersenyum.
Aku pun langsung menjawab..."madu".. maksudnya air madu..kebiasaan ku setiap pagi agar bertambah energi dan kesehatan dan juga minuman kesukaan sejak beberapa tahun lalu.
Pemilik pun berlalu menuju tempat peracikan minuman, ..tak berapa lama terdengar bunyi adukan minuman, sendok dengan gelas kayak bertengkar. Tapi bukan berkelahi, seperti kompak memberikan pelayanan.
Diatas meja berwarna kuning, duduk dikursi juga berwarna kuning sambilan menonton Televisi. Ku ambil Handpone Black Berri warna hitam ku, mana tahu ada panggilan dari teman - teman. Termasuk Handpone VIVO ditangan ku letakkan diatas meja sembari menunggu minuman pesanan tiba di depan.
Acara di televisi ANTARA sangat menarik, sembari mendengar berita pagi, suasana nyaman terasa karena banyak kursi terlihat kosong, menanti pelanggan setia setiap hari.
Karyawan Sianok pun tiba, berjalan pelan sembari memegang piring kue dan gelas madu warna putih, nampak, uap air madu keatas, madu bercampur air panas hangat. Ini mengundang selera, rasanya mau cepat - cepat disedu habis.
Tak terasa memang, ternyata hanya berkisar 5 menit, minuman madu disuguhkan depanku, tepat diatas meja kuning dengan sepiring kue." Ini pak minumannya," ucapnya sambil berlalu. Langsung ku jawab terima kasih buk !
Setelah berlalu karyawati itu, ku ambil satu kue, ya ...kue warna hijau yang telihat lembut, ku santap saja beberapa kali, ludes memang karena enak.
Minuman khas Madu, ku sedu dengan pelan, walau masih terasa panas di bibir, justru ada rasa nikmat sendiri, mengalir hangat dalam perut.
Hanya beberapa jam saja pada Jumat 6 November 2020. Duduk di kedai kopi SIANOK, setelah ku bayar, ku menuju parkiran mobil.
Masuk dalam mobil langsung hidupkan gas. Lalu berlalu dari tempat itu, beraktivitas.
Hanya 15 menit tiba di kantor Bupati, beraktivitas jumpa relasi, sambilan berpikir luar biasa enak minuman madu di Kedai Kopi SIANOK di Sei Jering, Kota Teluk Kuantan.(Asri).
COMMENTS