Oleh : Asripilyadi, SE.MM Jadi penulis, sangat terobsesi, menulis tak mengenal waktu dan umur...walaupun umur sudah mulai senja, matahari...
Oleh : Asripilyadi, SE.MM
Jadi penulis, sangat terobsesi, menulis tak mengenal waktu dan umur...walaupun umur sudah mulai senja, matahari kian tenggelam, tak kan merobah hasrat yang kuat. Karena telah dan selalu tertanam dalam lubuk hati yang paling dalam, mengejar prestasi dan terus berkarya untuk semua.
Beberqpa waktu lalu, jelang magrib tiba... berkaca - kaca mata melihat setumpuk buku, diatas meja, dalam lemari, yang berwarna warni judul tulisan dan cover buku dengan ratusan judul setiap hari menyambut, bahkan seolah setiap saat menyapa..." Bacalah aku"...
Lama terpana mata memandang ..ya tertuju satu judul buku "PERS" kira - kira ketebalan 2 cm, cover berwarna merah, berdiri tegak di dalam lemari..pada Minggu pagi, tepatnya sekita pukul 09.00 WIB, beberapa bulan lalu.
Tangan ku bergerak cepat, lemari didepan mudahnya ku buka, karena bukan terkunci tetapi hanya tertutup rapat, beberapa centi meter saja lengan tangan masuk dalam lemari berwarna coklat. Buku berwarna merah itu dapat ku raih, sembari tanhan membawa keluar, ku buka perlahan, mata ku terpana pada satu titik, ya... titik bertuliskan tinta tebal. "Baca dan Menulis" dua kata cuma.
Pelan - pelan ku baca maksud kata itu, lalu alinea demi alinea dalam rangkaian bersambung alinea terlihat jelas bertutur ramah... bertuliskan "Penghujung Pers adalah menghasilkan karya tulis buku" .. hati ku tersentak.. bagaimana caranya, sementara selama ini hanya menulis straight news, opini, artikel dan feature...
Tak lama berjalan waktu, hari terus berlalu, pas tepat pada Rabu, hanya tiga hari setelah itu, ku kuatkan hati, mantapkan tujuan menulis.. menulis..ya ..mesti bisa menghasilkan sebuah karya tulis...agar bermanfaat untuk orang lain. Kalimat inilah memacu energi ku untuk berbuat.
Pelan - pelan, ku ambil beberapa kertas putih, ku beranikan oret, - oretan, menumpahkan emosi yang menggelora,...ya kira - kira menulis Outline bahasa kini, zaman modern, setelah selesai terbaca, tanpa membuang waktu, ku cari literatur pendukung, akhirnya beberapa alinea terjabar dengan baik dalam helaian kertas putih yang telah tersedia.
Bosan ..ya terasa bosan, jenuh..kata yang selalu menghampiri, namun aku tak mau menyerah begitu saja. disaat jenuh justru hati dan pikiran ku tetap fokus, mengobatinya dengan istirahat sejenak. Tujuan akhir bisa menghasilkan karya tulis sebuah buku yang menarik," walaupun seadanya, tetapi bernilai," pikir ku dalam hati ..mungkin ikhlas saja berjalan seperti air mengalir.
Kesungguhan, fokus dan optimis ternyata kata ini membuka mata hatiku terus untuk mencoba. Bisa merajut kesuksesan, menulis tanpa batas, sistem kredit ..tak perlu bayar lunas. "Cicilan setiap topik, optimalisasi" ..ya kata - kata itu memotivasi ku setiap saat. Berjalan waktu, ada seorang teman, adik juga relasi sebut aja namanya MZK, orang nya pintar, cerdas dan banyak ide, dalam diskusi memberikan solusi.
"Mari kita mulai, wujudkan tujuan," kata MZK singkat.
Ia menyebutkan, belajar dan belajar mencoba, lancar kaji karena diulang, bisa karena terbiasa.
Memberikan solusi dan motivasi, karena MZK juga telah sukses menghasilkan aejumlah karya tulis, baik berupa buku cerpen, novel dan buku motivasi, sangat luar biasa. Kami berdua akhirnya menyatukan ide cemerlang yakni membuat karya tulis bersama, mencari penerbit yang bisa menerbitkan buku hasil karya tersebut.
Alhasil, berhasil..tekat yang kuat membuahkan hasil luar biasa, beberapa buku sukses dipasaran.
Buku laris manis, pesanan bertubi tubi..melihat kondisi ini justru membuat aku semakin semangat dan bersemangat. hahahaha..katabitu keluar secara tiba - tiba, terlintas di pikiran..RECOR MURI"
Ternyata pahit berbuah manis..setakat ini justru terobsesi menghasilkan sejumlah karya menarik dan bermanfaat bagi semua orang, tentu saja masih sistem kredit, cicilan setiap ada waktu untuk menyelesaikan karya.
Buku hasil karya meluncur " Menulis Berita Dalam Hitungan Menit, Buku Merah Wartawan, Menulis Artikel, Advetorial, Opini, Reportase" semua menjadi rujukan banyak peBuku hasil karya meluncur " Menulis Berita Dalam Hitungan Menit, Buku Merah Wartawan, Menulis Artikel, Advetorial, Opini, Reportase" semua menjadi rujukan banyak penulis, menibulkan rasa kepuasan sendiri.
Membaca hasil karya, ternyata ada indah dan happynya, ada kekurangan pasti ada revisi, seperti yang disebut teman saya " Jangan pernah takut dengan kesalahan, kesalahan justru mengantar kita untuk sebuah perbaikan,"
Windika Pilyadi, Muhammad Ichwan Alfatma, Dinda Rahmatullah Risqi, Naisa Putri Pilyadi semua memberikan dukungan, bertambah semangat ku, tak terbendung, bagaikan air telah meluap.
" Semangat bagai api yang berkobar" sulit dipadamkan sekali menyala tetap menyala.
Semangat tak kenal menyerah justru sebagai pondasi dalam mencapai kesuksesan. Ada kebanggan tersendiri di lubuk hati karena hasil karya bisa berguna. Namun tetap aku sadar semua adalah proses pembelajaran berharga, dengan tetap rendah hati, aku yakin justru akan membuat karya semakin besar. (Asri).
COMMENTS