Feature Oleh : Asripilyadi.SE.MM Perusahaan investasi, itulah salah satu solusi penawaran pihak manajemen kepada anggota, beli coin hingg...
Feature
Oleh : Asripilyadi.SE.MM
Perusahaan investasi, itulah salah satu solusi penawaran pihak manajemen kepada anggota, beli coin hingga janji mendapatkan keuntungan besar, salah satu promosi pengelola EDinar Coin Gold (EDRG) menggaet ribuan masyarakat. Sangat berhasil, sejumlah warga dari berbagai daerah, wilayah akhirnya terbujuk hingga sanggup mengeluarkan uang ratusan juta dan bahkan menjual aset pribadi karena berharap janji benar terbukti.
EDRG yang berkantor di Jalan lintar timur Indragiri Hulu, berlantai dua, berwarna biru, didepan berdinding kaca, ruang mewah ber AC, dulunya ramai, memilki karyawan puluhan, terparkir mobil mewah setiap hari, kini justru sepi bagai ruko yang tanpa penghuni. Terdengar bahwa puluhan anggota selalu mengintai kehadiran pengelola terutama komisaris perusahan tersebut ada di kantor untuk menuntut janji.
Setiap hari, handpone, kamera bersiaga, tiada lain menanti munculnya sosok yang digadang gadangkan menjadi pentinggi di perusahaan tersebut. Tiada lain berharap uang investasi yang telah di setor dapat kembali setidaknya mendapatkan keuntungan sesuai janji awal promosi pihak manajemen.
Menyibak tabir polemik di tengah anggota berinvestasi, tanpa berpikir panjang, melangkah keluar rumah menuju titik perhatian masyarakat yakni kantor EDRG yang setakat ini justru tidak bermerek, sebelumnya terpampang di bagian atas kantor.
Pada Senin 20 September 2020, di tengah suasana mendung, berkisar pukul 9.30 WIB pagi, di tengah kondisi hujan gerimis datang, meluncur penuh harap dapat bertemu petinggi di perusahaan tersebut, memantau aktivitas EDRG yang selama ini justru menjadi buah bibir masyarakat Inhu dan Riau di duga runtuh.
Saling berkomunikasi melalui SMS pada salah satu yang menjadi korban investasi, Juanda asli Rengat Barat. Kepadanya bertanya tentang perkembangan investasi di EDRG.
Ku ambil Handpone di saku, ku cari nama Juanda, tak lama ketemu lalu langsung ber SMSan
dengan Juanda, Asskum wr wb,..SMS yang ku kirim melalu handpone sembari berada dalam kendaraan. Ko Tak berselang waktu Juanda menjawab singkat, " Waalaikum salam wr wb," bunyi SMS-nya.
Kembali ku bertanya, bagaimana perkembangan Investasi di EDRG ? Juanda pun kembaki membalas, " Belum ada perkembangan," jawabnya.
Langsung ku telpon dan berbicara tanpa batas, terbuka. Juanda berkisah menuturkan kata - kata sedih, marah dan tegas menandakan dirinya telah masuk dalam perangkap ketidak pastian investasi.
Juanda dikenal ramah, baik hati selalu terlihat rapi ini menyebutkan, dirinya sudah berinvestasi besar, hingga meminjam uang kepada pihak ketiga untuk membuktikan janji dan promosi pihak EDRG. " Saya investasi hampir ratusan juta, berharap beruntung," katanya dengan nada kesal pada Senin pagi.
Janji tinggal janji, pihak manajemen tidak bisa di percaya, setelah berinvestasi, alasan yang dibuat pihak manajemen perusahaan bahwa sekarang Corona, perusahaan mengalami goncangan. Melihat hal ini Juanda menyebutkan modus yang dibuat pihak pengelola investasi justru tidak bisa di percaya. Anggota yang telah terlanjur menanamkan uang hasilnya tidak jelas, bisa - bisa modalpun hilang dan dapat kembali. "Sangat Tak Jelas" itulah keluar kata kata dari mulut Juanda.
Pembicaraan kami pun berakhir. Dengan rasa kaget dan terkejut, terbersit kata kata mengapa persoalan ini terasa semakin tak jelas? Dalam pikiran dan hati ingin mencari INHUL HADI yang disebut sebagai Komisaris Perusahan Investasi itu.
Tanpa berpikir panjang, dalam cuaca dingin, hujan gerimis, kembali ku hidupkan mesin kendaraan melaju ke kantor EDRG, sambari dalam mobil mengintai. Ku ambil Handpone dalam saku, lalu mimilih program Camera tanpa menunggu waktu ku japret kantor yang tak terlihat ada pihak karyawan dan menajeman perusahan ber.
Dari jalan poto yang diambil pas, bagus, kondisi pintu kantor EDRG tertutup biasa didepan terparkir mobil mewah justru saat sepi. Karyawan tak nampak, apalagi target utama menemui INHUL HADI sebagai komisarisnya.
Kembali tanpa pikir panjang, ku putar haluan, masih dalam kenda
[16.10, 21/9/2020] Wartawan RI Aspri: Lanjutan, terputus.Kembali tanpa pikir panjang, ku putar haluan, masih dalam kendaraan menekan gas melaju menuju rumah kediaman INHU HADI, hanya berjarak 3 kilometer dari pusat kota Pematang Reba, atau hanya menghabiskan waktu 3 menit sampai tujuan.
Setiba di depan rumah komisaris, juga tidak terlihat tanda - tanda ada aktivitas dan pemilik rumah. Ku tunggu agak beberapa menit, tak kunjung nampak, rumah tertutup, sembari memegang Handpone berkamera yang menemani. Tak sabaran kembali ku japret untuk dokumentasi Poto kediamannya, setelah itu dengan hati kesal karena to idak berhasil kembali ku putar haluan, menginjak gas kendaraan menuju Kantar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri.
Memutar otak sedih bercampur geram juga, berbisik hati, "Sangat Tega Pengelola Mengelabui Anggota" selain hati ku berbisik manajemen diduga kebal hukum.
Juanda, Aziz. Al, dan banyak lagi yang sebelumnya diminta keterangan justru semua kecewa berharap tanpa ada kepastian, hanya karena modus dampak Covid -19. Ratusan masyarakat yang di kecewakan, sekarang juga jutru ada isu pengalihan EDRG menjadi ETSK.(Asripilyadi)
COMMENTS