Feature : Oleh : Asripilyadi, SE.MM Di ujung kota, perbatasan Kuansing - Indragiri Hulu, Riau. Ada sosok anak berkisar berumur 14 tahun, ...
Feature :
Oleh : Asripilyadi, SE.MM
Di ujung kota, perbatasan Kuansing - Indragiri Hulu, Riau. Ada sosok anak berkisar berumur 14 tahun, rambut pendek, berbaju putih keabuan, duduk bersama temannya di pinggiran sungai berbincang santai.
Sembari menatap puluhan ikan berenang di tepian anak sungai kecil penuh berbatuan warna hitam, melempar krikil satu persatu kearah ikan berlari-lari pelan, berkejaran seolah senang berada dalam air yang terlihat bersih, mengingatkan ku pada masa kecil yang penuh kenangan manis pada 40 tahun lalu.
Suara percikan air, terdengar sayup - sayup bagaikan bisikan halus menyapa di telinga, ku hampiri sejenak dengan langkah pelan, menatap, memperhatikan apa sebenarnya dilakukan anak kecil tenang duduk itu.
Ku sapa dengan lembut, namun tetap terdengar, " sedang apa dek," ? Tanyaku sembari mendekat, ku kira iya tak mendengar sapaan ku. Lantas pangilan ku disambut oleh nya, " Saya lagi melihat ikan kecil berenang mondar mandir," katanya tanpa menoleh kearahku.
Dek, sapaku selanjutnya, siapa namannya ? Sepintas adek yang memakai celana pendek ini menyahut, " Andi," ujarnya pelan tanpa rasa takut.
Kembali ku melempar pentanyaan, adek pernah dengar akan ada Pilkada Kuansing Desember 2020 ? ...Langsung Andi ini menjawab " ya". Lantas kembali ku tanyakan siapa yang menurut adek menang maksudnya jadi Bupati Kuansing ? Tanpa ragu Andi menjawab keras, " Halim". Aku pun kaget dan sangat kaget, seperti petir menyambar di telinga.
Mengapa tidak, anak kecil tinggal di desa, jauh dari perkotaan, kok bisa tahu nama "HALIM" jumpa saja mungkin belum, yang hanya terlihat seperti anak dari seorang petani kecil, hidup pas pasan ,semua tercermin dari tingkahnya.
Lantas aku pergi dari Andi yang lagi asyik melempar ikan kecil itu, sembari berjalan, kondisi hati ber kata kata mengapa nama HALIM dia kenal, kenapa tidak yang lain ? sementara ada lima Paslon yang telah meraih Surat Keputusan (SK) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kuansing pada Rabu (23/9).
Langsung diriku dalam keadaan sadar berucap sendiri, "HK sudah merakyat" sudah sosialisasi visi dan program hingga ke seluruh desa dan perbatasan Kuansing - Indragiri Hulu. Bahkan seluruh masyarakat berharap ada pemimpin baru untuk lima tahun kedepan yakni 2021-2026.
Tak berapa lama berjalan, berkisar puluhan meter Langkah kaki ku di jalan lintas provinsi ini, mata ku melihat betapa hancurnya badan jalan nasional sepanjang puluhan kilo meter dari pusat kota. Berlobang dan berlumpur, kondisi ini bisa jadi alasan masyarakat menaruh perhatian besar kepada Halim - Komperensi yang dikenal sangat perhatian serta memiliki program jelas.
Seperti yang dikatakan warga Inuman, sudah lama masyarakat berharap ada perhatian pihak perusahaan dan pemerintah untuk peningkatan jalan nasional itu, namun belum terealisasi. Justru kebisingan kendaraan mengakibatkan kenyamanan warga tergangu. Rusaknya sejumlah titik badan jalan sangat berdampak kepada ekonomi warga.
Pak tua perkiraan sudah berumur 67 tahun, terlihat berjalan, belok kanan kiri, mencari jalan yang masih aman, tidak berlumpur dan berair akibat hujan. Dengan tersenyum terpaksa, kelihatan keribut pipi menunjukan mimik wajah kesal, terlihat berucap sendiri sambilan jalan, ku sapa dan ajak berdiskusi ringan.
Kuansing - Kuansing...mana pemimpin masa depan? daerah kaya, infrastur belum optimal ! Kata kata itu yang terdengar ditelinga. Tanpa pikir panjang selai ku hampiri, ajak diskusi ringan, kusapa dengan pwrtanyaan ulang, kenapa pak ?
Pak tua ini langsung menjawab. " Ini jalan sudah rusak, tak kunjung mendapat perhatian," sebutnya dengan nada kesal.
Pak kataku, makanya pilih pemimpin yang peduli, langsung ku sebut tanpa ragu. Ia pun menjawab," betul, kita pilih yang merakyat," ujarnya.
Siapa pak ? Tanya ku lagi. "HALIM - KOMPERENSI," ucapnya dengan lancar. Lalu aku tertawa. hahaahah. Akhirnya kami sama pergi berlalu.(Asripilyadi).
COMMENTS