Mesuji, Radar Istana Pekerjaan Swakelola Bangunan Kantor Sekolah Menengah Pertama Negri(SMPN) 06 Kecamatan Tanjung Raya,Kabupat...
Mesuji, Radar Istana
Pekerjaan Swakelola Bangunan Kantor Sekolah Menengah Pertama Negri(SMPN) 06 Kecamatan Tanjung Raya,Kabupaten Mesuji yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus(DAK) Tahun anggaran 2020 sebesar Rp. 250juta menjadi proyek pekerjaan kepala sekolah mendapatkan perhatian dari DPRD Kabupaten Mesuji.
Seperti di ungkapkan Suyanto Anggota DPRD Mesuji, dikatakan politisi muda partai Demokrat, mestinya pihak sekolah dapat melaksanakan pembangunan sekolah secara profesional, bukan malah dijadikan ladang proyek untuk mengeruk keuntungan pribadi.
"swakelola itu bukan berarti dikelola semaunya oleh kepala sekolah, tapi perlu keterlibatan semua pihak, baik komite yang mereprensentasikan wali murid, dan masyarakat setempat di bidang pemberdayaan lingkunganya, "terangya.
Selain itu tambah Suyanto, harapan swakelola adalah kwalitas bagunan,"tapi wajar jika kwliatas di pertanyakan, jika semua pekerjaan dilakukan secara serampangan, dan sistem borong, tampa melibatkan masyarakat tempatan, "tambahnya.
Untuk itu,masih menurut Suyanto pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan DPRD mesuji untuk menjadwalkan pemangilan Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji, "nanti kita koordinasikan dulu dengan pimpinan agar dijadwalkan pemangilan terhadap Dinas pendidikan Mesuji atau jika mungkin kami akan turun kelapangan, "tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, pembagunan sekolah dengan swakelola yang di lakukan di dinas pendidikan kabupaten Mesuji menjadi bancaan Oknum Kepala Sekolah
Pasalnya Kepala Sekolah yang seharus hanya memfasilitasi pembentukan Panitia Pembagunan Satuan Pendidikan(P2SP) bersama Komite, dan melakukan monitoring pelaksanaan pembagunan malah merangkap sebagai pimpinan proyek di sekolahnya.
Seperti yang terjadi Sekolah Menengah Pertama Negri (SMPN) 06 Kecamatan Mesuji, pembagunan rehap kantor yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus(DAK) Tahun anggaran 2020 sebesar Rp. 250juta.
"kalau panitia pembagunan saya tidak tahu mas, tapi kalau pembayaran langsung ke Pihak Tata Usahan Sekolah, "terang salah satu pekerja kepada Wartawan.
Ditanya sistem kerja yang dilakukan, pekarja yang engan menyebut nama ini mengaku hanya ikut kepala rombong, "ga tau mas di borong atau harian, karena saya baru kerja hari ini,"terang pria yang mengaku warga sinar laga,kecamatan Tanjung raya ini.
Hingga berita ini di turunkan Kepala Sekolah SMP N 06 Mesuji Dedi Arbain belum dapat di Konfirmasi, Pesan yang dikirim wartawan melalui aplikasi Pesan singkat juga tidak bersedia buka mesti terlihat aktif. (AAN.S)
COMMENTS