Tulang Bawang, Radar Istana Terkait adanya tudingan dalam musyawarah rencana pembangunan di Kampung Karya Jitu Mukti selama 5 tahu...
Tulang Bawang, Radar Istana
Terkait adanya tudingan dalam musyawarah rencana pembangunan di Kampung Karya Jitu Mukti selama 5 tahun belakangan tidak pernah melibatkan masyarakat dinilai warga mengada-ngada dan tidak mendasar.
Salah satunya disampaikan oleh Ahmad, warga Kampung Karya Jitu Mukti. Menurut dia, untuk kegiatan rutinitas setiap tahunnya sebelum dimulainya kegiatan pembangunan maupun bidang lainnya. Pihak kampung setempat menggelar rapat musyawarah bersama yang langsung dihadiri oleh perwakilan warga dari masing-masing RT di kampung setempat.
“Untuk kebiasaan yang sudah-sudah sebelum digelarnya kegiatan kampung, saya dan warga lainnya menghadiri rapat tersebut yang sebelumnya kami dapat undangan yang diberikan oleh pak RT, jadi nggak mungkin kalau warga tidak dilibatkan,” sebut Ahmad, ketika dihubungi via ponsel, pada Sabtu (25/07) kemarin.
Ahmad menjelaskan, soal ada salah satu warga yang menyebutkan dirinya tidak pernah dilibatkan dalam musyawarah, ia sebutkan mungkin orang tersebut memang kurang berkompeten dalam masalah tersebut. Sebab, ia katakan, setiap undangan itu diserahkan melalui RT masing-masing karena petugas RT dinilai lebih mengetahui lingkungan warganya.
“Jadi kalau ada berita yang mengatakan kepala kampungnya tidak pernah melibatkan masyarakat itu tidak benar, sebab setiap tahunnya pasti ada musyawarah yang membahas apa saja rencana kegiatan kampung ini, sekaligus sebagai sarana masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, saya tau persis pak sebab saya dari kecil memang sudah ada di kampung ini,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Kampung Karya Jitu Mukti, Sri Gunawan juga membantah terkait adanya pemberitaan yang menyebutkan dirinya tidak pernah melibatkan masyarakat dalam musyawarah pembangunan di setiap tahunnya. Menurutnya, selama ia menjabat kepala kampung, sebelum kegiatan dimulai pihaknya telah mengadakan musrenbangkam yang dihadiri oleh segala unsur di wilayahnya.
“Sudah jelas musyawarah itu dihadiri langsung oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, ketua BPK, Sekretaris BPK hingga anggota BPK serta Uspika juga dilibatkan. Di situpun kami punya bukti dokumentasinya. Lucu saja kalau nggak ada rapat ya nggak turun dana desa itu, kalau saya pribadi sih berpikiran positif mungkin saja orang yang mengatakan hal sedemikian memang tidak mendapatkan undangan yang disebar melalui RT masing-masing,” tandas Gunawan.
Lebih jauh Gunawan berharap, kepada masyarakat untuk lebih bijak dan tidak terprovokasi oleh informasi yang sepihak agar terhindar dari fitnah.
“Kalau saya sih enjoy aja, selagi bisa berbuat baik kenapa tidak, terserah orang lain mau beranggapan seperti apa yang penting realitanya kan tidak seperti itu,” tukasnya.(Herry)
COMMENTS