Riau, Radar Istana Selama ini ribuan masyarakat tergiur masuk menjadi anggota EDinar Coin Gold (EDRG) yang berkantor di Pematang Reba,...
Riau, Radar Istana
Selama ini ribuan masyarakat tergiur masuk menjadi anggota EDinar Coin Gold (EDRG) yang berkantor di Pematang Reba, Indragiri Hulu, Provinsi Riau dengan menanamkan modal sebagai investasi, ternyata setakat ini usaha milik salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) runtuh dampak dari hilangnya kepercayaan anggota dan alasan Covid-19.
Ribuan masyarakat berinvestasi, baik dari Indragiri Hulu, kabupaten lainnya di Riau bahkan merambah hingga keluar provinsi, diimingi dengan keuntungan luar biasa, hingga tidak heran ada sejumlah orang menanamkan uangnya mencapai miliran rupiah.
Awalnya anggota yang bergabung berhasil mendapat keuntungan, berjalan waktu, jangankan untung, modal pun tidak bisa ditarik, hingga menimbulkan polemik ditengah masyarakat, sejumlah manajemen justru kabur, bahkan nama usaha kerap diganti ganti dengan tetap modus investasi ke Coin Gold.
" Saya awalnya percaya karena selalu dibujuk untuk bergabung, setakat ini alasan Corona, uang investasi susah di ambil kembali," kata Juanda di Rengat, Sabtu.
Pihak manajemen, Komisaris Perusahaan EDRG Inhul Hadi justru menghilang, dihubungi sangat sulit, hanya janji -Janji yang diucapkannya, bukan itu saja ada keluarga Juanda berinvestasi hampir satu miliar rupiah hingga setakat ini modal tak bisa ditarik.
Luar biasa dasatnya, strategi EDRG memanfaatkan anggota, pemilik usaha yang awalnya biasa saja, kini sudah memiliki aset luar biasa di sejumlah tempat, melihat sepak terjang sejumlah pengelola Coin Gold membuat semua investor kesal dan bahkan kompak untuk menuntut manajemen perusahaan ke penegak hukum.
Menyikapi polemik dampak dari EDRG di Inhu ini, seorang Pakar Hukum Pidana Alhamra Irawan, SH.MH mengatakan, jika sudah merugikan anggota dan tidak komitmen dengan janji sudah masuk dalam kasus pidana penipuan, wan prestasi.
" Investasi anggota yang di duga dihilangkan atau tidak bisa ditarik, dimanfaatkan untuk memperkaya diri dapat juga masuk dalam pidana pencucian uang," kata Alhamra.
Alhamra Irawan, SH.MH siap untuk membela masyarakat, setakat ini sudah banyak yang berdiskusi dan meminta sebagai pendamping hukum, data dan dokumen sudah ada, tinggal menunggu waktu.
Pemerhati Hukum di Riau ini dengan tegas menyebutkan, tidak ada orang atau perusahaan yang kebal hukum, jika cukup alat bukti bisa langsung di pidanakan, apalagi sudah jelas - jelas dugaan kuat merugikan masyarakat.
Salah satu Dosen Di Riau, Afrizal M.Hi mengatakan, sebaiknya persolaan yang sedang berkembang terkait EDRG ini secepatnya di selesaikan oleh pihak manajemen perusahan, agar tidak meluas dan kembali merugikan anggota dengan janji - janjinya.
" Selesaikan dengan bijak, jika anggota ingin menarik uangnya, kembalikan," pintanya.
Karena, kata Afrizal, masyarakat sekarang susah, tentu butuh uang, sehingga polemik tidak melebar luas, pihak perusahan harus bertanggungjawab.
Hal serupa disampaikan oleh Tenaga Pengajar (DOSEN) di Salah satu Univesitas di Riau IR Nariman Hadi MMA, setiap usaha harus jelas badan hukumnya, pengelolaan keuangan masyarakat itu sangat beresiko.
" Kelengkapan perizinan usaha harus komplek, jika merugikan masyarakat sangat berbahaya," tegasnya.
Sebaiknya pihak EDRG secepatnya menyelesaikan masyalah itu, agar tidak meluas dan masuk kedalam ranah hukum dan menimbulkan polemik lainnya dampak dari investasi tersebut.
Komisaris EDRG Inhul Hadi yang merupakan salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemeribtah Kabupaten Inhu, Riau ini mengatakan, pihaknya lagi kesulitan keuangan, solusinya Anggota EDRG bisa masuk kedalam program baru yang mau dibrealisasikan.
Berkaitan dengan modal anggota seperti Juanda yang uangnya mencapai ratusan juta rupiah, Komisaris EDRG Inhul Hadi selalu mengelak memberikan jawaban pasti, bahkan dengan berbagai alasan saat diminta keterangan.
" Saya tidak tahu pasti sudah atau belum, karena yang mengatur perusahaan, saya posisinya komisaris, jadi bisa tanyakan ke direktur," kata Inhul Hadi lewat SMS.
Inhul Hadi anak dari Lasmi Ismail juga menyebutkan, saat ini perusahaannya sudag menyiapkan solusi untuk seluruh member yaitu berupa edrg yang dimilikinya dikonversi ke etsk, dengan harapan seluruh member mengikuti apa yang menjadi solusi. (Asri)
COMMENTS