Riau, Radar Istana Sejumlah warga di Indragiri Hulu, Provinsi Riau terganggu ekonomi keluarga dan menurun drastis dampak dari EDina...
Riau, Radar Istana
Sejumlah warga di Indragiri Hulu, Provinsi Riau terganggu ekonomi keluarga dan menurun drastis dampak dari EDinar Coin Gold investasi, lebih menyedihkan lagi hingga tak mampu membayar sewa rumah, uang sekolah anak dan bahkan menimbulkan hutang.
Edrg yang di gadang - gadangkan selama ini adalah investasi menjamin masa depan justru terpuruk dengan alasan dampak dari covid-19, lebih miris lagi uang anggota yang telah ditanamkan pada perusahaan ini justru tidak bisa dicairkan.
Manajemen EDRG berdalih kondisi keuangan lagi terpuruk, sementara pengelola perusahaan ini rata - rata sudah berhasil memiliki kekayaan puluhan miliar rupiah, dengan rumah dan kendaraan mewah, sehingga alasan yang dibuat justru menimbulkan polemik baru.
Bisnis investasi ini juga telah merambah hingga anak sekolah, luar biasa dasatnya, namun hasilnya nihil, justru uang yang menjadi modal tidak dapat ditarik dengan berbagai alasan dan terindikasi nama perusahaan berubah rubah.
Salah satunya MIA menyebutkan, bahwa telah berinvestasi Rp 5 juta, selama satu tahun, dijanjikan akan cair dan menerima hasilnya, ternyata nihil dan mirisnya lagi uang tidak dapat kembali.
" Saya kecewa, uang itu untuk membayar uang sekolah," ujarnya.
Pengelola yang merekrut MIA justru kabur melarikan uang anggota, menghilangkan tanggungjawab, keberadaannya masih disembunyikan oleh keluarga mereka.
Warga FN, sebagai ibu rumah tangga juga mengeluh akibat investasi yang ditanamkan, hingga membuat sewa rumahnya tertunda bayar, sementara untuk bergabung sudah meminjam uang ke pihak lain.
" Ekonomi kami terpuruk, hasil di EDRG yang dijanjikan nihil," tegasnya.
Pihak manajemen EDRG mengatakan, pihak perusahaan bukan tidak mau bayar, namun karena kondisi keuangan lagi sulit dan Pandemi Covid-19 justru melemahkan perusahaan investasi.
" Kami upayakan untuk membayar, tapi masih dalam proses," ujar salah satu manajemen EDRG INH melalui SMS ke Juanda.
AND salah satu pengelola EDRG menyebutkan, setakat ini kondisi keuangan lagi menurun, tidak ada niat untuk merugikan anggota dan akan diselesaikan.
" Tetap akan dibayarkan oleh perusahaan, akan dihitung dengan nilai saat ini," janjinya.
Menurut salah satu warga Indragiri Hulu Juanda, semua pengelola EDRG sudah kaya raya, bahkan telah miliki aset miliaran, rumah disejumlah tempat, mobil mewah.
" Kok mereka bilang kondisi keuangan terganggu, ini di duga kuat akibat uang investasi anggota dibelikan aset pribadi," tegasnya.
Menurut Raja Abdul Aziz, pihak perusahan telah melakukan tindak pidana merugikan masyarakat, mensensarakan anggota, jangan alasan covid-19 hingga tidak bisa membayar hasil investasi warga.
" Pihak EDRG harus komitmen sesuai janji, setakat ini dampak negatifnya luar biasa bagi banyak pihak," ujarnya.
Sementara pihak pengelola sudah membuka kantor cabang lagi di sejumlah kota termasuk di Provinsi Riau ini artinya bukan bangkrut tetapi mengalihkan aset dan merupakan sebuah modus.
Inhul Hadi yang disebut sebagai Top Manajemen pada EDRG saat di hubungi melalui Handphone tidak menjawab dan di SMS juga tidak ada balasan.
Inhul Hadi yang memiliki rumah di Jalan lintas Pematang Reba - Pekan Heran ini tidak pernah berada dirumah, diduga melarikan diri dan bersembunyi menghindar tanggung jawab.
Setakat ini banyak masyarakat, anggota mencari keberadaannya untuk meminta kejelasan terkait investasi di EDRG. (Asri)
COMMENTS