PANDEGLANG, Radar Istana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II Pandeglang, terkesan tidak mau dikunjungi wartawan. Hal tersebut tercermin dari sika...
PANDEGLANG, Radar Istana
Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II Pandeglang, terkesan tidak mau dikunjungi wartawan. Hal tersebut tercermin dari sikap Sipir yang bertugas dipintu maauk Rutan itu. Selain bersikap arogan saat menerima kedatangan wartawan, sipir itu juga terkesan menantang wartawan.
Kejadian ini dialami oleh Eben Manurung, wartawan salah satu koran terbitan jakarta. Eman, bermaksud menemui Kepala Rutan Pandeglang, guna konfirmasi kegiatan Rutan tersebut dalam menangani Pandemi Covid-19. "Saya hanya mau tanya program Rutan. Yah intinya mau bikin pemberitaan yang positif lah," kata Eben.
Alih-alih mendapat sambutan yang baik, wartawan justru disambut sikap arogan dari sipir yang bertugas menjaga pintu. Sipir tersebut menanyakan, apakah wartawan sudah membuat janji dengan Kepala Rutan (Karutan) atau belum. "Sudah ada janji dengan Karutan atau belum?" tanya Sipir, yang bernama Heri Widodo itu.
Karena belum membuat janji, wartawan meminta nomor Karutan, guna meminta waktu yang bersangkutan untuk menjadwalkan pertemuan. Namun, justru marah kepada wartawan, yang dinilai ya terlalu banyak tanya. 'Saya yang punya kewenangan, kamu mau apa," ujar Heri setengah teriak kepada wartawan.
Ketika dijelaskan oleh wartawan, maksud dari pertanyaan wartawan, Heri menyuruh wartawan untuk mencatat nomer yang tercantum pada spanduk di seberang Rutan. Bahkan dia menantang wartawan untuk mencarinya, bila wartawan tidak menerima sikapnya. "Saya Heri, orang Ciomas Padarincang. Silahkan cari saya," ujarnya.(Wass Zulhirawan)
COMMENTS